Page 325 - Mozaik Rupa Agraria
P. 325

Analogi yang Mememudahkan
               Sebagai  praktisi  yang berkecimpung  di  sekolah lapang,
           tentu tidak semua konsep-konsep pertanian yang penting untuk
           membangun  kesadaran  petani saya sampaikan  menggunakan
           istilah yang biasa digunakan akademisi. Banyak improvisasi hadir
           untuk memudahkan petani memahami  ilmu yang diterangkan.
           Di antara  bentuk  yang  lumrah  saya gunakan adalah analogi-
           analogi sederhana.

               Ketika   berbicara  tentang   perlunya   mengomposkan
           kohe sebelum  diaplikaskan  ke  tanah,  saya  menganalogikan
           pengomposan dengan proses memasak bahan pangan. Manusia
           tidak bisa memakan  padi begitu  saja. Gabah harus  digiling,
           kemudian beras  di  masak hingga lunak berwujud  nasi baru
           dikonsumsi. Tanaman pun sama. Ia tidak bisa memakan langsung
           nutrisi  yang ada di  kohe  sebelum diolah  terlebih dahulu.
           Pengolahan bertujuan memecah  senyawa  organik kompleks
           menjadi  ion-ion  penyusunnya. Setelah berbentuk ion, barulah
           pori-pori akar yang begitu kecil mampu menyerapknya.
               Contoh lain adalah analogi gula pasir dan terasi dalam proses
           fermentasi bahan organik dengan upah dan makanan bagi tukang
           bangunan. Buruh  enggan menuntaskan  pekerjaan  dengan baik
           dan cepat bila honor yang diberikan tidak sepadan dan pemilik
           rumah  tidak menyediakan  snack  dan minuman.  Begitu juga
           mikroba yang ditugaskan untuk  mengurai  bahan-bahan pupuk
           organik cair.  Bila di awal  tahapan  fermentasi  tidak ada gula
           sebagai  sumber  energi  dan  terasi  yang  mengandung  protein
           untuk memperbanyak diri bagi mikroba, wajar jika kemudian laju
           mineralisasi bejalan lambat dan tidak optimal.

               Perumpamaan terakhir adalah pengaruh nisbah C/N terhadap
           laju  mineralisasi  bahan organik dengan proporsi antara  jumlah
           nasi  dalam  sepiring  sajian  dengan  lauk  yang  dihidangkan.  Bila



           312    Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang
   320   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330