Page 42 - Mozaik Rupa Agraria
P. 42

mulai  tergantikan  dengan  sistem pertanian pabrikan,  mungkin
           besok tak ada lagi yang bertani, karena ladang-ladang itu kian
           menjauh  dan menghilang.  Petani hanya  tinggal  nama  yang
           menjadi slogan atau  merek dagang produk-produk di swalayan
           yang jadi konsumsi orang-orang kota.






















                Foto: Petani perempuan sedang melakukan proses panen jagung bergilir
               Sebelum  berladang  di kawasan  Kehutanan,  sebagian  besar
           warga menanam  di  lahan milik  pribadi  yang berada  di  talun
           (lereng bukit). Namun, lokasi tanaman warga yang ada di lereng
           bukit kerap disatroni oleh kawanan kera ekor panjang yang entah
           dari  mana datangnya. Semakin hari, semakin banyak kera-kera
           itu berdatangan membawa kawanannya untuk mencari makanan.
           Kera-kera itu kerap memakan tanaman di ladang hingga masuk
           ke pemukian warga, sehingga mereka kerap dicap sebagai hama
           oleh petani. Dari kondisi tersebutlah para petani mulai pindah ke
           lahan milik Kehutanan.

               Para petani  semakin  kewalahan  dan  memiliki pekerjaan
           tambahan untuk mengusir monyet-monyet itu selain mengurus
           tanamananya.  Bermacam-macam cara  sudah dilakukan  petani



            Ekologi Politik/Ekonomi Politik Sumberdaya Agraria dan Lingkungan Hidup  29
   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47