Page 482 - Mozaik Rupa Agraria
P. 482
seni masih mencipta ruang yang tak tersentuh masyarakat,
terutama pada acara pentas musik dan performance art.
Pada 25 Mei 2017, peringatan yang sama kembali digelar,
namun tak lagi dalam suasana mencekam. Seluruh mata acara
digagas dan dikerjakan oleh masyarakat. Tak ada unsur seniman/
pekerja seni kota yang tahun lalu berkolaborasi yang terlibat pada
peringatan ke-2 ini. Tiada sambutan komunitas senasib, hanya
himbauan moral lingkungan dari elit lokal dan ucapan selamat
atas kemenangan perjuangan dari penasihat hukum masyarakat.
Tiada pengawasan aparat bersenjata maupun sensor. Dan acara
hanya berlangsung hingga sore dengan tertib dan damai. Seorang
kolega menyebut peringatan kedua ini sebagai fase penjinakan.
Beberapa waktu kemudian, kawasan itu dipromosikan oleh elit
setempat sebagai wisata alternatif dengan memanfaatkan simbol-
simbol perjuangan, berupa pesta acara pernikahan keluarga
elit lokal dengan masyarakat setempat sebagai para pelayan
berseragam sekolah dasar!
Pada 10 Mei 2018 (bukan 25 Mei 2018), peringatan ke-3 digelar.
Kali ini jumlah aparat lebih banyak, namun untuk mengawal
arak-arakan yang mengusung patung kertas katak raksasa
berseragam sekolah dasar yang membawa tulisan: Tolak Investor
Nakal Selamanya. Jumlah pemeriah juga lebih banyak, antara lain
aparat keamanan, pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten.
Tak ada komunitas senasib yang hadir atau memberi sambutan,
melainkan dari unsur pemerintah semata dan penasihat hukum
masyarakat. Tak ada sambutan bernuansa perlawanan seperti
tahun 2016, melainkan bujukan untuk menjadi bagian dari
pemerintah dalam logika wisata industri. Wisatawan yang hadir
pun tidak menjadi bagian dari acara, bertolak belakang dengan
peringatan pertama. Seorang kolega mendakwa peringatan ke-3
Politik Ruang, Populasi dan Kesehatan Mental 469