Page 484 - Mozaik Rupa Agraria
P. 484
Sebelum jauh melangkah menuju branding-membranding,
saya hendak mengajukan perdebatan awal mengenai Teks (Seni)
dan Konteks (Yogyakarta, sebagai ruang dan sebagai salah satu
entitas kebudayaan bercorak Jawa, mengingat identitas Jawa
tidaklah tunggal) merujuk pada ide awal diskusi ini. Semoga tidak
terjebak pada kritik yang membabi buta.
Tentang Yogyakarta sebagai konteks.
Keberadaan dan perkembangan Yogyakarta dipengaruhi
oleh ekonomi politik yang hari ini dominan—lazim disebut
kapitalisme , yang oleh Bernstein (2015:1) kapitalisme ditakrifkan
11
10
dalam konteks agraria sebagai sistem produksi dan distribusi yang
12
didasarkan pada relasi sosial antara kapital (pemodal) dan buruh;
kapital mengeksploitasi buruh guna mengejar laba dan akumulasi,
sementara buruh harus bekerja untuk kapital agar bisa bertahan
hidup. Artinya ada pekerja yang menggantungkan nasibnya pada
13
pemodal.
Kelahiran Kesultanan Yogyakarta, sebagai pusat tata nilai;
kekuasaan; dan identitas, selaras dengan maksud dan tujuan
VOC yang diteruskan oleh Pemerintah Kolonial Hindia Belanda,
keduanya penjajah, pelaku kolonialisme. Demikian pula,
Kadipaten Pakualaman yang muncul di era pendudukan Inggris.
Sumber-sumber agraria (tanah, air, udara) dalam penguasaan
rakyat secara fisik, namun secara politik rakyat tunduk pada
10 Disebut kapitalisme karena corak produksi masyarakatnya bersandar pada sistem
kepemilikan pribadi serta industrialisasi. Menurut Bernstein (2015: 28-230), corak produksi
kapitalis dapat ditunjukkan dari ciri-ciri yang saling berkaitan, yaitu: Produksi komoditas
yang meluas; Keharusan akumulasi; Tenaga kerja sebagai komoditas; dan Akumulasi primitif.
11 Henry Bernstein. 2015. Dinamika Kelas dalam Perubahan Agararia. InsistPress. Yogyakarta
12 Di sini, agraria dimaksudkan sebagai ruang fisik di mana relasi sosial, ekonomi, politik, dan
kebudayaan tumbuh dan berlangsung.
13 Di dunia pertanian posisi ini ditempati oleh buruh tani, di dunia pelayaran ditempati
oleh anak buah kapal, di dunia administrasi perusahaan ditempati oleh karyawan swasta,
perlu diperiksa apakah relasi ini terdapat di dunia seni budaya? Misalnya: asisten seniman,
karyawan galeri, atau seniman yang berkarya atas pesanan. Upah menjadi ciri dari corak
produksi kapitalis.
Politik Ruang, Populasi dan Kesehatan Mental 471