Page 493 - Mozaik Rupa Agraria
P. 493

Effendy, tanpa tahun) .  Lalu, muncullah  standar-standar baku
                                39
           keindahan dalam seni modern Indonesia, yang diberontak oleh
           peristiwa Desember Hitam (1974) dan Gerakan Seni Rupa Baru
           (1975). Melalui kuasa rasionalitas, modernisme hendak menjadi
           kiblat kebenaran bagi ilmu dan seni, seiring waktu kebenaran ala
           modernisme menjadi legitimasi:  bahwa ilmu dan seni lahir dan
           tumbuh  untuk  melayani  industri.  Kredo baru itu, meski  tetap
           modernis, telah menggusur kredo positivisme  lama:  seni untuk
           seni, menjadi seni untuk ekonomi (pasar, wisata).

               Ketika dominan, pasar berpeluang menentukan nilai dengan
           logika  keuntungan/efisiensi dan  perluasan/percepatan  produksi
           demi produktivitas. Logika yang berakar dari kultur modern ini
           pada gilirannya  menentukan  relasi  ekosistem antara  seniman,
           galeri komersial,  dan kolektor. Sifat  pasar  yang  pragmatis
           menempatkan kepentingan kapital sebagai pengambil keputusan
           yang memaksa seniman untuk bersikap profesional: efisien dan
           menguntungkan, inilah ukuran ideal menurut pasar.
               Akibatnya, proses-proses berkarya berlandaskan penelitian,
           eksperimentasi, atau  hal-hal yang  tidak  sejalan dengan  ukuran
           ideal  pasar akan dihilangkan.  Disadari  atau  tidak,  nalar
           pragmatisme merasuk ke dalam kesadaran seniman, serta merta
           seniman melakukan sensor diri (self censorship) demi kepentingan
           pasar (Harsono, 2014) .
                               40
               Di DI  Yogyakarta,  industri  wisata  sudah mengubah  ruang
           hidup masyarakat menjadi  komoditas  dan  diikuti  pengadaan
           fasilitas  pendukung seperti  transportasi  khusus ; bandara
                                                           41
           baru; jalan tol; jalur kereta wisata; dan penginapan, yang mana



           39   Rizky Effendy. Sebuah Wacana : Menyikapi Keterbatasan Infrasktruktur Seni Rupa Indonesia,
               IVAA.
           40   FX Harsono. 2014. Seni Rupa dan Perkembangan Kebudayaan. http://koalisiseni.or.id/seni-
               rupa-dan-perkembangan-kebudayaan/
           41   Misalnya mobil angkutan Si Thole

           480    Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang
   488   489   490   491   492   493   494   495   496   497   498