Page 541 - Mozaik Rupa Agraria
P. 541
terjatuh—dan itu sangat mungkin, tali itu mustahil akan
mencekiknya. Sepertinya, ada pelaku lain yang memaksanya dari
arah belakang. Tetapi, sidik jari pada seluruh benda di TKP adalah
miliknya, tidak ada sidik jari lain. Konon, kemalangan itu dipicu
oleh rasa malu Tiara, karena ia berbeda seragam dengan teman-
temannya. Seragam yang seharusnya ia pakai masih basah di
jemuran akibat hujan beberapa hari.
Terpaut 2 bulan kemudian, giliran Kirman yang ditemukan
tewas tercekik dalam posisi jongkok di luar pintu dapur. Seutas tali
pendek menghubungkan lehernya dengan kusen pintu, dengan
kedua ujung terikat erat. Satu tangannya terbelit, memegang tali
itu. Andai saja Kirman berdiri, tali itu pasti mengendur dan ia tak
akan tercekik karena bobotnya sendiri. Tidak ada jejak-jejak yang
ditinggalkan kecuali miliknya, Kirman adalah pelaku sekaligus
korban. Konon, Kirman putus asa akibat sakit gigi yang ia derita. Ia
takut menjalani operasi gigi karena temannya mati akibat infeksi
gusi setelah operasi gigi.
Di penghujung tahun, Rubinem ditemukan mati dalam
posisi tertelungkup, seutas selendang pendek menghubungkan
lehernya dengan kaki ranjang. Seolah-olah ia merangkak sehingga
selendang itu semakin kencang mencekiknya. Konon, Rubinem
tidak bisa menerima kenyataan bahwa anaknya yang masih TK
menolak diajak pulang ketika bermain di rumah neneknya ketika
liburan akhir tahun. Tidak ada jejak pembunuhan di TKP.
Motif keempat kasus itu tekanan jiwa. Modusnya mirip dan
berulang. Seingatku, kasus Bu Darmi adalah kasus ke- 19 dalam
20 tahun terakhir. Bu Darmi menggenapi daftar kejadian serupa
menjadi yang ke-42 di seluruh kabupaten tahun ini, naik dua
angka dari tahun lalu.
Jika aku tak bisa memecahkan kasus ini, maka akan semakin
membenarkan bahwa Pulung Gantung itu ada. Penduduk selalu
528 Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang