Page 82 - Mozaik Rupa Agraria
P. 82

kapasitas dan  kemampuannya.  Muncul  perdebatan diantara
           akademisi lingkungan dalam ilmu sosial yang mempertanyakan
           manfaat yang diperoleh negara berkembang dari lompatan yang
           dilakukan melalui eco-innovations. Lompatan berarti menembus
           satu atau dua generasi  teknologi  dengan  secara  langsung
           menghilangkan  generasi sebelumnya seperti:  jaringan  telepon
           genggam tanpa jaringan yang telah terinstal sebelumnya. Sebagai
           hasil dari beberapa lompatan, negara berkembang mungkin saja
           mampu menembus.

               Pada bagian  akhir, Huber mnarik kesimpulan  utama  dari
           tesis-tesis  yang ada adalah  bahwa  pengaturan  secara  nasional
           lebih memungkinkan kemajuan nyata dalam perkembangan dan
           penyebarluasan  TEIs.  Aktor  utama  dalam  inovasi  lungkungan
           dalam dunia global adalah pemerintah negara yang secara national
           berbasis pada industri-industri pioner dibandingkan dengan agen
           global seperti UN. Model inovasi dan penyebarluasan secara global
           diikuti dengan regulasi dan teknologi baru yang dikembangkan dan
           diimplementasikan oleh suatu negara dan secara nasional berakar
           pada  industri-industi atau dua  negara/perusahaan dalam  kontes
           inovasi  internasional dan darisanalah  kemudian diadopsi oleh
           negara lain yang memiliki kapasitas untuk melakukannya. Sebagian
           besar negara saat ini mengembangkan kapasitas untuk mengadopsi
           teknologi  yang  canggih. Negara industri baru meningkatkan
           kapasitas produksi  dan riset-riset  mereka.  Mereka  yang  secara
           teknologi tereksklusi menjadi minoritas dalam sistem dunia.
               Pembangunan  berkelanjutan sebagai  basis  dari standar
           inovasi teknologi yang tegas diupayakan dalam skala global. Di sisi
           lain, pentingnya TEIs, seperti energi bersih sedang dimundurkan
           oleh negara-negara inovator. Hal ini untuk menyebutkan bahwa
           modernisasi ekologi  membutuhkan waktu dalam  upaya  untuk
           menghadapi  persoalan-persoalan  seperti  perubahan  iklim,



            Ekologi Politik/Ekonomi Politik Sumberdaya Agraria dan Lingkungan Hidup  69
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87