Page 87 - Mozaik Rupa Agraria
P. 87

baik  dalam bidang  ekonomi  maupun  dalam bidang hukum
           pertanahan. (Hukum Tanah Barat, Hukum Tanah Adat, Swapraja)
           (Ruchiyat, 1985).  Sebelumnya hukum  agraria Indonesia masih
           bersifat dualistik karena didasarkan pada hukum adat dan hukum
           agraria barat yang sebagian besar menguntungkan pihak asing.
               Permasalahan pertanahan  yang paling utama  adalah
           penyediaan tanah untuk pembangunan yang semakin rumit dan
           penuh ketidakadilan. Misalnya,  pemilik  tanah  tidak menerima
           ganti rugi  yang  memadai,  padahal pemilik  tanah  bersedia
           melepaskan  tanahnya untuk pembangunan proyek pemerintah
           atau atas nama pemerintah. Dapat dikatakan bahwa bagi petani
           tanah merupakan satu-satunya aset yang paling berharga namun
           mereka tidak berdaya untuk mempertahankan apa yang mereka
           miliki.

               Permasalahan  ini terjadi  karena tanah  dipandang  sebagai
           komoditas strategis yang tujuan utamanya adalah menyediakan
           lahan  yang  layak  bagi sektor  pembangunan sehingga  dapat
           mendorong  investasi  seluas-luasnya  dan  maksimal  guna
           mendukung  tercapainya tingkat  pertumbuhan  ekonomi  yang
           dimiliki. menjadi sasaran pejabat setempat. Model pembangunan
           ekonomi  yang  mengedepankan  pertumbuhan ekonomi dan
           kurang memperhatikan kepentingan masyarakat menengah ke
           bawah  yang masuk  dalam kategori kelompok  ekonomi lemah.
           (Fauzi, 1997).
               Pengesahan Undang-Undang Pokok  Agraria merupakan
           awal  penting dalam  reformasi  hukum agraria  nasional di
           Indonesia. UUPA menjadi dasar pengaturan dan penyelenggaraan
           kewenangan di bidang pertanahan. hal serupa juga diatur dalam
           penjelasan umum UUPA, meletakkan dasar bagi penyiapan agaria
           nasional  yang merupakan  sarana mewujudkan kesejahteraan,
           kebahagiaan, dan keadilan bagi negara dan rakyat petani dalam



           74     Mozaik Rupa Agraria: Dari Ekologi Politik hingga Politik Ruang
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92