Page 171 - Kembali ke Agraria
P. 171

Usep Setiawan

            Menjadi petani dianggap tidak lagi menarik hati, bahkan bagi ketu-
            runan petani sekalipun.


            Penataan produksi
                Yang dibutuhkan kini adalah penataan ulang sistem produksi
            pertanian sehingga lebih adil (selanjutnya disebut: penataan produk-
            si).
                Intervensi pokoknya adalah penataan manajemen produksi
            pertanian secara holistik serta pendampingan yang menguatkan
            institusi rakyat tani. Input manajemen termasuk penyediaan modal
            produksi atau kredit pertanian mestilah terutama bersumber dari ne-
            gara.
                Modal yang dikucurkan hendaknya dikelola bersama petani
            melalui organisasi kolektif produksi. Model ini menjamin alokasi,
            pengawasan dan evaluasinya ada di tangan organisasi tani sendiri.
            Kredit untuk petani mekanismenya harus dipermudah dengan bunga
            supermurah. Sedangkan penguatan institusi diarahkan untuk mela-
            hirkan kolektif-kolektif produksi berbasis lokal yang mandiri dan
            mempunyai kapasitas mumpuni dalam menjalankan produksi dan
            beragam aktivitas pendukung sebelum dan setelah produksi.
                Mengubah corak produksi perlu mengagendakan perubahan
            struktur kepemilikan/kepenguasaan faktor-faktor produksi. Bila
            sebelumnya beragam faktor produksi dimonopoli individu/institusi
            tertentu dengan jumlah besar/luas, maka perubahan corak produksi
            demokratik dan populis berarti mengubahnya menjadi berwatak sosial
            yang kolektif-komunalistik.
                Dengan prinsip bahwa perubahan corak produksi akan mengu-
            bah banyak hal dalam hubungan sosial kemasyarakatan, maka peru-
            bahan corak produksi pertanian perlu diletakkan sebagai pintu ma-
            suk bagi perubahan sosial yang lebih luas. Yang jelas, corak produksi
            baru jangan sampai melahirkan eksploitasi baru terhadap kaum tani
            dan rakyat kecil pada umumnya.
                Menata produksi pertanian tidaklah semudah menganggukkan


            152
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176