Page 185 - Kembali ke Agraria
P. 185

Kompas, 18 April 2005








                       Pertanian di Era Globalisasi








                 ANGGAL 17 April kemarin dikenang sebagai Hari Tani se-
            TDunia. Kisahnya berawal dari sebuah tragedi di kota Eldorado
            dos Carajos, Brasil, menyusul bentrok massal antara aparat keamanan
            dan rakyat setempat. Dikabarkan 19 petani tewas dan 60 orang luka
            berat pada tragedi yang meletus tanggal 17 April 1996 itu.
                Tragedi ini kelak melahirkan gerakan rakyat di Brasil dalam ben-
            dera Movimento dos Trabalhadores Rurais Sem Terra (MST), semacam
            gerakan rakyat tak bertanah yang gencar memperjuangkan reforma agraria
            atas inisiatif rakyat. Gerakan rakyat tak bertanah di Brasil belakangan
            menginspirasi gerakan tani di berbagai belahan dunia. Sebagai krista-
            lisasi dari kerja konsolidasi lintas negara, kini di tingkat internasional
            telah terbentuk organisasi gerakan tani bernama La Via Campesina.
                Bagaimana dengan Indonesia? Setelah memasuki era reformasi,
            di Indonesia telah berdiri puluhan serikat tani di berbagai level. Di
            luar Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), di tingkat nasio-
            nal ada organisasi gerakan tani, seperti Federasi Serikat Petani Indo-
            nesia (FSPI), Aliansi Petani Indonesia (API), Serikat Tani Nasional (STN),
            Persatuan Tani Nelayan Indonesia (PETANI) Mandiri, dan Aliansi
            Gerakan Reforma Agraria (AGRA). Sekalipun masing-masing punya
            karakteristik, namun agenda pokoknya sebangun, yakni memperju-
            angkan reforma agraria sejati di bumi Indonesia. Bagi bangsa yang
            baru mengecap kemerdekaan berserikat dan berkumpul setelah Orde
            Baru merampasnya lebih kurang 30 tahun, kehadiran berbagai organi-

                                        166
   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190