Page 191 - Kembali ke Agraria
P. 191

Usep Setiawan

            dan perairan (20).
                Perpres ini jelas akan membawa implikasi luas di tengah
            masyarakat, meliputi berbagai segi kehidupan, baik sosial, ekonomi,
            politik, hukum, maupun keamanan. Setidaknya ada enam potensi
            implikasi pokok. Pertama, akan makin maraknya konflik agraria/
            sengketa tanah di kota, desa bahkan pedalaman. Konflik ini akan
            diwarnai makin tingginya represivitas yang dipertunjukkan aparat
            sehingga pelanggaran hak sipil-politik rakyat kian rawan terjadi.
                Kedua, akan menguatkan komoditisasi tanah untuk kepentingan
            investasi, tanah diperlakukan sebagai dagangan objek spekulasi
            dengan difasilitasinya agenda-agenda industrialisasi yang kapita-
            listik. Ketiga, akan semakin berkurangnya akses rakyat terhadap
            penguasaaan dan pemilikan tanah sehingga pelanggaran HAM segi
            ekonomi, sosial dan budaya jadi makin gencar. Keempat, akan men-
            dorong percepatan pelepasan hak atas tanah dari rakyat yang memicu
            konsentrasi penguasaan tanah di kaum elite politik, ekonomi, bahkan
            militer. Kelima, akan melipatgandakan alih fungsi lahan produktif
            pertanian yang mengancam keamanan dan kedaulatan pangan.
            Keenam, akan memicu penggenjotan eksploitasi kekayaan alam yang
            memperparah laju kerusakan lingkungan hidup.
                Perpres ini jelas harus ditolak. Pakar/akademisi pro-rakyat,
            mahasiswa dan aktivis pro-reforma agraria, aktivis serikat tani, nela-
            yan, masyarakat adat dan kaum miskin kota, wakil rakyat dan aparat
            negara yang jujur dan amanah, jurnalis sejati, serta publik mesti
            bersatu membendung penggusuran dengan dalih pembangunan
            untuk kepentingan umum.
                Organisasi rakyat yang terdidik, militan dan bermassa luas hen-
            daknya maju di garda depan menentang perampasan tanah rakyat
            lewat Perpres 36/2005. Desakan massa akan efektif didengar pengu-
            asa yang mabuk kekuasaan, sehingga otoritarianisme agraria dapat
            ditangkal. Secara legal, dengan sokongan kuat dari elemen publik
            yang peduli, layak diajukan permohonan judicial review atau kaji
            ulang atas substansi dan potensi implikatif dari Perpres ini kepada


            172
   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196