Page 286 - Kembali ke Agraria
P. 286

Suara Pembaruan, 2 April 2007








                       Mewaspadai Jerat Kuasa Modal








                     EWAN Perwakilan Rakyat dan Pemerintah akan segera
               Dmengesahkan Rancangan Undang-Undang Penanaman Mo-
               dal. RUU ini terlalu penting untuk diabaikan. Ada empat alasan
               kenapa jeratan RUU-PM perlu diwaspadai dan diteliti secara tajam.
               Pertama, arah dan strategi pembangunan nasional kita secara para-
               digmatik semakin liberal. Kedua, draf RUU-PM memberi legitimasi
               bagi praktik buruk investasi selama ini sehingga membahayakan
               seluruh sendi kehidupan rakyat. Ketiga, RUU-PM menjauhkan negara
               dan pemerintah dalam mencapai tujuan nasional. Keempat, RUU-PM
               sangat berlawanan dengan konstitusi nasional.
                   Salah satu indikasi kuat RUU-PM melegalkan praktik buruk in-
               vestasi adalah di lapangan agraria. Menurut RUU ini, pemerintah
               akan memberi fasilitas bagi korporasi dengan memberikan Hak Guna
               Usaha (HGU) selama 95 tahun, Hak Guna Bangunan (HGB) 80 tahun,
               Hak Pakai (HP) 70 tahun, dan cara pemberiannya diberikan dan
               diperpanjang di muka sekaligus. Hal itu bertentangan dengan UU
               Pokok Agraria (UUPA) 1960.
                   RUU ini mencadangkan tanah untuk usaha perkebunan jauh
               lebih lama dari hukum agraria kolonial Belanda, bandingkan dengan
               Agrarische Wet 1870, pemerintah kolonial hanya membolehkan pe-
               makaian tanah selama 75 tahun. RUU ini tak mendorong kemandirian
               ekonomi rakyat. DPR dan Pemerintah seperti tak yakin petani mampu
               membangun perkebunan, pertanian, dan perikanan melalui peru-

                                           267
   281   282   283   284   285   286   287   288   289   290   291