Page 13 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 13

Pengembangan Kebijakan Agraria untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlanjutan Ekologis

            guncangan dalam sendi-sendi kehidupan manusia  (diantaranya
            terlempar dari tanah pertanian di pedesaan ke pekerjaan tak tetap
            sebagai buruh tambang, menjadi buruh perkebunan dengan
            sejumlah aturan yang menekan, kerja-kerja sektor informal di
            perkotaan, dll.). Situasi demikian jelas tergambar dari tulisan-
            tulisan di buku ini yang mengulas tentang rezim pertambangan
            di pulau kecil, HGU perkebunan, disintegrasi reforma agraria
            dengan pengembangan wilayah, dan keanomian tanah adat
            dalam menghadapi komersialisasi tanah. Lalu, jika begini bentuk
            kekuatan yang bekerja dibalik land governance dengan cara-cara apa
            argumentasi proteksi hak harus diletakkan dalam kebijakan?
                De Angelis (2007) memperingatkan bahwa komodifikasi tanah
            (alam) pada dasarnya adalah upaya memagari (enclosure) agar
            tidak ada pihak lain bisa masuk dan memanfaatkan tanah (alam),
            sehingga dikuasai penuh dalam rangka memberlanjutkan akumulasi
            kapital si pemiliknya. Dengan demikian, melampaui persoalan
            sejarah moda produksi (pra-akumulasi primitive dan sesudahnya),
            de Angelis yakin bahwa akumulasi kapital selalu mengandung
            tuntutan kontinuitas; selalu harus dimulai dan dimulai lagi. Secara
            spasial, ketika terjadi kelebihan akumulasi (over-accumulation)
            di suatu tempat, maka kapital yang menganggur ini harus
            segera disalurkan ke tempat lain (Harvey 1982). Seringkali cara
            penyalurannya melalui berbagai strategi dan instrumen-instrumen
            yang diorkestrasi secara sistematis untuk memastikan lepasnya
            ikatan-ikatan atas tanah tersebut. Hal demikian menegaskan
            pada cara kerja imperialisme dan kolonialisme yang merupakan
            produk dari ekspansi kapitalistik atas kelebihan akumulasi yang
            ada. Disadari atau tidak land governance, sebagai bagian dari
            sejarah dibentuknya pembangunan kapitalistik (sebagaimana
            diteorisasi oleh Gillian Hart di berbagai tulisannya), merupakan

                                    — xii —
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18