Page 151 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 151
Pengembangan Kebijakan Agraria untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlanjutan Ekologis
berkembang. Hal ini juga merupakan satu bentuk akumulasi kapital
negara maju yang diperoleh dari negara berkembang.
Hendro Sangkoyo dalam suatu kesempatan menjelaskan
mengenai proses terjadinya pengawetan kemiskinan bahkan
perluasan kemiskinan rakyat khususnya di desa akibat tidak
terpenuhinya kelangsungan pelayanan alam. Hilangnya sumber
mata air, gundulnya hutan akibat konversi status hutan,
peracunan dan pemiskinan hara tanah karena cara produksi tani
yang mementingkan hasil jangka pendek, atau karena kegiatan
penambangan, pengeruhan dan pendangkalan aliran sungai,
hilangnya sumber-sumber hayati perairan pesisir merupakan contoh
dari tidak terpenuhinya kelngsungan pelayanan alam. Ketika
pencurian besar-besaran terhadap besar-besaran terhadap segala
yang bersifat “milik negara” menjadi kesepakatan tidak tertulis di
antara pengurus negara setempat dan pemilik modal pribadi, untuk
berbagaia maksud dan tujuan , maka akibatnya wilayah-wilayah
perlindungan yang ekslusf pun turut menajdi sasaran utama.tidak
berlakuknay konsep “kepentingan bersama” dan “miliki bersama”
menjadi pelancar penjarahan atas wilayah-wilayah yang seharusnya
dimanfaatkan atau dilindungi secara hati-hati. Penanganan dengan
kekerasan negara lewat tindakan polisionil dan peradilan, maupun
pengerahan dana untuk pemecahan tehknis seperti penanaman
pohon, telah terbukti tidak mampu menghentikan laju perusakan
apalagi menumbuhkan keinginan rakyat untuk memulihkan.
Proses penambangan batubara di pulau Sebuku dilakukan
dengan cara pengupasan tanah. Dengan cara menggali secara
memutar hingga mencapai kedalaman 50 m dan diameter 100 m,
maka bisa diperoleh lapisan-lapisan batubara (profil BCS 2005)
Pengupasan tanah ini meninggalkan lubang besar seperti layaknya
danau alami. Baik disadari maupun tidak bahwa aktivitas tambang
— 132 —