Page 152 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 152

Krisis Keberlanjutan Sumber Penghidupan Masyarakat dan Keberlanjutan Ekologis di Pulau Kecil

             mengancam keberlangsungan generasi selanjutnya. Saat perusahaan
             tambang masuk dan mengapropriasi lahan-lahan masyarakat
             baik melalui mekanisme “bertahap” atau secara “sporadis” untuk
             dijadikan klaim wilayah konsesi, maka sejak saat itu masyarakat
             sudah kehilangan hak akses dan kelola atas sumber-sumber
             agrarianya yang sejak turun menurun menghidupi mereka.
                 Sebelum perusahaan tambang masuk di Pulau Sebuku,
             masyarakat pulau Sebuku menggantungkan hidupnya dari sumber
             daya hutan dan laut yang ada. Masyarakat Kanibungan hidup
             dari getah karet yang dijual satu minggu sekali pada pengumpul
             untuk selanjutnya dijual di Kotabaru. Mereka bekerja dari pukul
             06.00 hingga jam 12.00 siang. Dalam satu minggu rata-rata petani
             karet Desa Kanibungan bisa mendapatkan 60 kg getah karet yang
             sudah membeku dari sekitar 100 – 150 pohon, ada juga yang satu
             hari bisa mencapai 50 kg, tergantung jumlah pohonnya. Untuk
             1 kg karet bisa dihargai Rp. 5.000,- – Rp. 6.000 (harga saat
             berlangsung penelitian) untuk jenis yang biasa, harga akan jauh
             lebih tinggi jika kadar airnya rendah. Di desa Rampa, Tanjung
             Mangkuk dan Sekapung, mereka menggantungkan hidupnya
             pada laut sebagai nelayan dan petambak udang serta bandeng.
             Jika dihitung rata-rata pendapatan dari mata pencaharian tersebut
             dibandingkan dengan bekerja sebagai buruh di perusahaan, tidak
             memeliki perbedaan yang sangat signifikan. Berdasarkan hasil
             wawacara dengan beberapa warga terkait pendapatan mereka saat
             sebelum menjadi karyawan perusahaan, untuk petani karet dalam
             satu hari bisa mendapatkan Rp.1.440.000 perbulan (Rp.6000 x
             60 kg x 4 minggu) untuk setengah hari kerja. Sedangkan untuk
             nelayan Rp. 2.000.000 perbulan (hitungan rata-rata pendapatan
             bersih sehari Rp. 100.000 untuk 5 hari kerja dalam satu minggu.
             Saat ini warga yang berkerja menjadi karyawan mendapatkan

                                     — 133 —
   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156   157