Page 22 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 22

Administrasi Pertanahan dan Larasita: Mengangankan Ruang Negosiasi-Partisipasi Rakyat di Level Desa

             rakyat untuk memanfaatkan peluang-peluang pemberdayaan
             yang disediakan oleh negara dalam bentuk serangkaian program
             pembangunan. Di antara program tersebut, dalam konteks tulisan
             ini, adalah administrasi pertanahan atau sertifikasi tanah rakyat.
             Tulisan ini akan mendiskusikan persoalan partisipasi dalam konteks
             kebijakan pertanahan di mana rakyat diletakkan sebagai unsur
             dominan dalam keseluruhan proses administrasi pertanahan.
                 Untuk itu tulisan ini pertama-pertama akan mengelaborasi
             spektrum diskursus kebijakan pertanahan, tawaran-tawaran
             pendekatan yang diusulkan, dan mencoba melakukan pembacaan
             terhadap teoritisasi partisipasi. Dua laporan penelitian dari dua
             wilayah yang berbeda akan dijadikan sebagai ilustrasi kasus untuk
             melihat kemungkinan-kemungkinan partisipasi rakyat. Kemudian
             melakukan refleksi terhadap kedua kasus tersebut untuk meletakkan
             desa sebagai ruang kontrol rakyat yang terwadahi di dalam ruang-
             ruang negosiasi yang mengandaikan hadirnya partisipasi sebagai
             mekanisme pemberdayaan yang terlembagakan.


             1.  Mengundang Partisipasi dalam  Administrasi
                Pertanahan

             Skema Democratic Land Governance (DLG) yang digagas Borras
             & Franco (2010) merupakan alternatif atas pandangan esensialis
             yang dualistis di atas. DLG diletakkan sebagai proses politik yang
             diperebutkan oleh beragam aktor negara dan masyarakat untuk
             mengontrol sumberdaya alam, khususnya derajat jangkauan
             dan akses, kontrol, dan penggunaan sumberdaya tanah. Skema
             ini disangga tiga prinsip dasar yang penting dalam kebijakan
             pertanahan yaitu; partisipasi warga negara yang inklusif, institusi
             negara yang responsif, dan menyertakan prinsip-prinsip dan nilai-


                                      — 3 —
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27