Page 82 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 82
Membaca Ulang Keberadaan Hak Guna Usaha (HGU) dan Kesejahteraan Rakyat
dan angkatan kerja perempuan bertambah sebesar 0,36% akan tetapi
baik laki-laki maupun perempuan, persentase tingkat pengangguran
17
terbuka y-o-y sama-sama mengalami peningkatan.
Selanjutnya, dilihat dari lapangan (sektor) perkerjaan hingga
Agustus 2009, pertanian merupakan sektor dengan penyerapan
lapangan kerja tertinggi atau berkisar 42,66%, relatif lebih rendah
dibanding tahun 2008 yang mencapai 45,68%. Jika di sektor
pertanian terjadi penurunan daya serap tenaga kerja namun berlaku
sebaliknya bagi kegiatan investasi perkebunan yang memiliki
tren meningkat. Akan tetapi, berdasarkan data informasi statistik
sementara perkebunan tahun 2010 yang dikeluarkan oleh Dinas
Perkebunan Kalimantan Selatan, sangat tampak bahwa perkebunan
rakyat lebih memiliki kehandalan dari sisi penyerapan tenaga
kerja di pedesaan dibandingkan dengan perusahaan besar. Jika
dibedakan berdasarkan komoditas utama Karet dan Sawit maka
pada perkebunan karet rakyat lebih banyak menyerap tenaga kerja
dibandingkan dengan perkebunan sawit yang dikelola rakyat.
Bila dilihat dari klasifikasi formal dan infomal, hingga Agustus
2009 tercatat sekitar 30,04% penduduk Kalimantan Selatan
bekerja pada sektor formal dan selebihnya atau sekitar 69,96%
bekerja di sektor informal. Selain itu, tenaga kerja terbesar di
Kalimantan Selatan berstatus buruh atau karyawan (26,82%),
dikuti berstatus berusaha sendiri (22,81%), berusaha dibantu
buruh tidak dibayar (19,61%) dan berstatus pekerja keluarga
atau pekerja tidak dibayar (19,59%). Sementara, dari sisi gender,
jumlah tenaga kerja perempuan terbesar adalah berstatus pekerja
keluarga/pekerja tidak dibayar, yaitu sekitar 36,42% dan hanya
17. http://www.kalselprov.go.id/data-pokok/gambaran-tenaga-kerja-di-
kalimantan-selatan
— 63 —