Page 87 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 87

Pengembangan Kebijakan Agraria untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlanjutan Ekologis

            investasi di sektor eksploitasi sumberdaya, dalam hal ini perkebunan,
            maka perlu kiranya mengulas kembali keberadaan CSR yang
            dipandang sebagai pola-pola berbagi akses pada kesejahteraan
            antara perusahaan pemegang HGU dan desa sekitar. Pertanyaan
            pokok yang perlu kiranya menjadi perhatian seksama adalah,
            apakah CSR merupakan jawaban tunggal atas persoalan kemiskinan
            warga yang hidup di sekitar areal perkebunan besar? Dalam hal
            ini, dapatkan kemudian kehadiran CSR dipandang sebagai jalan
            tengah dari sistem kapitalisme perkebunan atau kapitalisme yang
            dermawan?
                Bertolak dari isu pengentasan kemiskinan dan pengelolaan
            CSR maka tak jarang kita akan dihadapakan pada pilihan
            perdebatan klasik, apakah pelaksanaan CSR selama ini masih sangat
            bersifat charity (sumbangan kedermawanan) atau empowerment
            (pemberdayaan)? Pada sifatnya yang charity, mekanisme CSR
            saat ini lebih menempatkan sebuah perusahaan yang berperilaku
            sebagai seorang dermawan religius yang setiap menjelang perayaan
            hari raya membagikan bingkisan hadiah untuk warga? Seperti
            yang ditunjukkan pada program CSR perusahaan perkebunan
            sawit di salah satu lokasi penelitian, sampai sejauh ini program
            CSR lebih kepada alat pemadam kebakaran atau mekanisme
            peredam konflik/gugatan warga terhadap perusahaan. Tidak
            jarang, pemanfaat CSR masih bias elite di desa. Hal lain yang
            kian mempertegas bahwa CSR lebih bersifat kewajiban yang tidak
            dinginkan oleh perusahaan, sejauh yang berhasil kami dapati,
            pelaksanaan CSR di perusahaan masih berada dalam gugus tugas
            divisi Humas perusahaan atau tidak berada dalam divisi khusus
            di dalam struktur organisasi perusahaan yang bertanggungjawab
            terhadap pembangunan komunitas di sekitar perkebunan.



                                    — 68 —
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92