Page 91 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 91

Pengembangan Kebijakan Agraria untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlanjutan Ekologis

            dualistik (dualistic economy). Dualisme perekonomian kantong
            timbul sebagai akibat dari adanya sektor-sektor perekonomian
            yang berbeda tingkat produktivitas dan orientasi pemasarannya,
            akan tetap hidup secara berdampingan.
                Kembali pada pertanyaan sebelumnya, hasil penelitian STPN
            dan SAINS (2010) di Kabupaten Tasikmalaya menunjukkan bahwa
            pemberian HGU kepada koperasi milik petani justru mampu
            bertahan dalam kegiatan produksi dan secara langsung memberikan
            dampak terhadap kepastian keberlanjutan pertanian keluarga yang
            tergabung dalam koperasi tersebut. Ditilik dari penggalan sejarah,
            Koperasi yang bernama Mangunwatie didirikan oleh sekumpulan
            eks buruh perkebunan Jerman yang mengelola kawasan Erfpacht
            bernama Straat Sunda Syndicaat NV Cultuur MIJ Wangunwatie
            yang berdiri tahun 1908. Ketika Indonesia merdeka tahun 1945
            dan terjadi proses nasionalisasi oleh pemeirntah RI tahun 1951,
            mereka memagari kawasan perkebunan yang ditinggal pemiliknya
            ini dengan mengelola bekas kebun itu menjadi persawahan, tegalan,
            dan kolam-kolam ikan. Disamping itu, dari kebun seluas 780
            Ha itu disisakan 280Ha nya sebagai milik kolektif yang dikelola
            bersama oleh mantan buruh ini sementara 400 Ha lainnya di
            bagi sama rata oleh mereka yang kesemuanya mantan buruh tani
            perkebunan.
                Sebagai sebuah pembelajaran yang dapat dipetik dari hasil
            temuan tim tersebut : (i) keberadaan Koperasi Mangunwatie yang
            menaungi keluarga petani merupakan salah satu bukti bahwa HGU
            milik koperasi petani justru handal dalam memastikan kepastian
            pekerjaan bagi warga dan secara nyata berhasil meningkatkan
            taraf hidup keluarga petani setempat; (ii) unsur pemerataan
            dalam pembangunan sebuah wilayah atau kawasan akan lebih
            mudah terjadi ketika petani memiliki sebuah organisasi sendiri

                                    — 72 —
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96