Page 96 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 96

Fenomena Kontemporer
                          Pengaturan Tanah Adat

                             Studi Kasus Nendali Yo

                         Surya Saluang dan Zuhdi Siswanto











                  erak perubahan dan kebangkitan adat mulai bergulir
             Gmemasuki era reformasi di berbagai wilayah di Indonesia.
             Reformasi membuka peluang bagi siapapun untuk mengemukakan
             diri secara terbuka. Walau demikian, reformasi tidak sepenuhnya
             mengandaikan penurunan tingkat konflik agraria maupun
             kerumitannya. Di era yang lebih bebas ini, muncullah berbagai
             aktor baru beserta tema-tema baru persoalan yang jelas berkontribusi
             pada kerumitan masalah. Kini juga semakin sulit ditentukan,
             siapa sedang mewakili siapa yang lainnya. Sementara di sebagian
             wilayah, cara-cara kekerasan masih mewarnai konflik agraria.
             Sebagian konflik tanah adat kerap berujung represi. Berbagai
             perkembangan baru setelah reformasi ini, belum mampu
             mengandaikan berhentinya cara-cara represif dan militeristik ala
             Orde Baru dalam penyelesaian masalah. Situasi kontemporer di
             sekitar tanah adat kiranya masih memprihatinkan.
                 Berbagai kebaruan mengandung bencana bagi keberadaan
             tanah-tanah adat. Hingga istilah “kontemporer” itu sendiri lebih
             berkonotasi minor dalam konteks tanah-tanah adat di Indonesia

                                      — 77 —
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101