Page 100 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 100

Fenomena Kontemporer Pengaturan Tanah Adat

             hidup bagi anak-anaknya. Semuanya tanpa pamrih. Keberadaan
             tersebut menjadikan seorang mama lebih dari sekedar pemberi
             nafkah material, lebih jauh sebagai simbol tertinggi dari nilai
             kebaikan yang tidak mungkin tergantikan oleh apapun. Mama
             kemudian menjadi cerminan identitas bagi anak-anaknya, begitu
             juga sebaliknya, anak adalah cerminan identitas mamanya. Kaitan
             genealogis ini menyebabkan relasi keduanya menjadi begitu intim.
             Maka hal yang paling tidak bisa diterima adalah ketika martabat
             “mama” telah direndahkan.
                 Bahwa mia adalah mama bersama, pemberi kehidupan
             dan kehormatan bagi semua orang di Sentani, ia menjadi dasar
             pembentuk sikap primordial. Landasan ini menjadi perangkat bagi
             terbentuknya kesadaran bahwa sesama warga masyarakat adalah
             saudara kandung yang berasal dari rahim yang sama. Naghemia
             adalah cikal bakal, adalah inti atau sumber, adalah dunia yang
             menaungi masyarakat dengan kasih seorang ibu kepada anaknya.
             Naghemia, begitulah masyarakat Sentani memberikan sebutan
             terhadap tanah.
                 Tidak akan ada kehidupan di atas muka bumi ini jika tidak
             ada tanah. Itulah tanah bagi orang Papua pada umumnya. Jika
             masyarakat modern memandang tanah sebagai bentuk-bentuk
             sumberdaya alam, masyarakat adat Papua memandang tanah
             sebagai sumber hidup keseluruhan. Namun semua ini adalah
             “teks” yang dipercayai pernah menjadi “konteks”. Apakah konteks
             yang berkembang hari ini masih bisa diacu dengan teks demikian,
             diuraikan berikut ini.









                                      — 81 —
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105