Page 104 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 104

Fenomena Kontemporer Pengaturan Tanah Adat

             suku A akan menggoyangkan kekuasaan Ondoafi yang ada saat
             ini. Perselisihan masyarakat dengan suku A mulai kerap terjadi,
             yang berpangkal dari sentimen adat yang dalam. Dalam suatu
             keterangan, perselisihan ini jika di masa lalu sudah layak menjadi
             perang antar suku. Dalam kekhawatiran yang mulai tak terkendali,
             para pejabat adat semakin merasa terancam kehilangan kekuasaan
             atas tanah adat. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar,
             jalan keluar yang terlihat adalah dengan menjual tanah adat itu
             sendiri oleh para Khoselo.
                 Selain soal sentimen kekuasaan Ondoafi antar suku, kisruh
             antara pihak Matahari dan Bulan dalam keluarga Ondoafi, juga
             menjadi salah satu latar situasi penjualan tanah-tanah adat.
             Matahari dan Bulan adalah sama-sama pewaris tahta Ondoafi.
             Namun, Matahari jauh lebih berhak, karena berada dalam garis
             keturunan isteri pertama, sedang Bulan dari garis keturunan isteri
             kedua. Sebagaimana dianalogikan dalam suatu keterangan, cahaya
             Bulan tidak akan ada tanpa Matahari. Dua garis keturunan ini
             terbentuk dari sejak Ondoafi EW. Dengan prestise yang tidak
             sama demikian, pihak Bulan lazim dianggap sebagai pihak yang
             tidak terlalu berkepentingan untuk melindungi tanah adat karena
             posisinya yang tidak lebih utama. Beberapa pihak juga melihat
             dukungan Bulan bagi para Khoselo yang ingin menjual tanah.

















                                      — 85 —
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109