Page 109 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 109
Pengembangan Kebijakan Agraria untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlanjutan Ekologis
PhW. Dalam temuan lainnya, Ondoafi PhW juga menarik pajak
10 % dari penambang pasir tradisional.
Versi kedua ini menuding sedang terjadi konspirasi dalam
adat oleh pihak Ondoafi yang sedang berkuasa, baik oleh pihak
Matahari maupun Bulan. Atau bisajadi keduanya sudah saling
bekerjasama saat ini. Tujuan konspirasi adalah untuk merebut
semua tanah-tanah milik suku agar menjadi milik Ondoafi dan
keluarganya. Versi ini jelas didukung oleh para Kepala Suku yang
terlibat penjualan tanah era 1986-1997.
Sepeninggal Ondoafi PW, ia digantikan anaknya sendiri MW
yang berkuasa pada 1991-1995. Kekuasaan masih pada Matahari.
MW dikenal cerdas dan tidak mudah dipengaruhi. Dalam
kepemimpinannya, MW mengeluarkan kebijakan yang selama ini
ada dalam adat, yaitunya melarang penjualan tanah-tanah adat.
MW dinilai konsisten, hingga wibawa adat kembali tumbuh.
Sepeninggal Ondoafi MW, pewaris yang sah dari pihak Matahari
tidak berdomisili di Nendali. Hingga jabatan akhirnya kembali
diturunkan pada pihak Bulan. Hal ini kemudian menimbulkan
kekhawatiran terjadinya kembali penjualan tanah-tanah adat.
Walau himbauan MW sebenarnya masih dihormati, namun
pewaris jabatan Ondoafi kini adalah PhW, yang dulunya ikut
terlibat dalam penjualan tanah-tanah adat.
Hubungan antara Matahari dan Bulan semakin tegang.
Pasalnya, pihak Bulan memang berada dalam kelompok pada
Versi 2 dan pernah terlibat dalam penjualan tanah-tanah adat.
Sementara Matahari berada dalam kelompok Versi 1.
Menurut pihak Matahari, karena Bulan tidak begitu berwenang
untuk menjadi pewaris Ondoafi maka Bulan tidak akan terlalu
berkepentingan untuk menjaga tanah-tanah adat. Bulan sama
saja dengan para kepala suku yang menjual tanah, yang khawatir
— 90 —