Page 107 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 107

Pengembangan Kebijakan Agraria untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlanjutan Ekologis

            penggunaan tanah kepada semua warganya. Maka semua penjualan
            tanah-tanah adat tanpa sepengetahuan Ondoafi atau tanpa
            melewati Para-Para adat adalah tidak sah. Para-Para adat adalah
            forum musyawarah tertinggi dalam adat yang dihadiri oleh semua
            unsur dalam adat. Menurut versi ini, tanah boleh dijual dengan
            sebab yang sangat khusus, antara lain sebab-sebab yang mutlak
            untuk kepentingan umum. Misalnya, untuk rumah ibadah, jalan,
            sekolah, dan sebagainya. Tetapi penentuan kemanfaatan umum
            demikian tidak begitu saja bisa berlaku apriori, harus melewati
            proses musyawarah terlebih dahulu dalam Para-Para adat. Biasanya
            proses musyawarah dengan topik ini akan berjalan alot, karena
            pada dasarnya tanah memang tidak boleh dijual menurut adat.
                Versi ini sangat meyakini keterlibatan BM tidak fair dalam
            berbagai proses jual-beli tanah. BM dianggap melakukan propaganda
            dan penipuan agar mendapatkan semua tanah-tanah adat. Iming-
            iming uang jelas menjadi hal yang menggiurkan. Tidak begitu jelas
            propaganda seperti apa yang dimaksud, namun perusahaan ini
            memang dikenal sebagai perusahaan yang melancarkan banyak
            modus tertentu demi mendapatkan tanah. Di Papua khususnya
            Jayapura, BM telah menjadi fenomena tersendiri. Pada titik
            tertentu, hampir semua yang berniat menjual tanah datang dan
            meminta pada BM agar tanahnya dibeli dan bukan BM yang
            meminta duluan. Mungkin modus BM yang dimaksud di atas,
            berhubungan dengan pola-pola pengakomodiran jual-beli tanah
            agar terjual ke satu pihak. Akhirnya seluruh tanah yang hendak
            dijual memang terjual hanya ke BM saja. Saat ini ada isu miring di
            masyarakat luas termasuk aparat pemerintahan, bahwa kepemilikan
            tanah BM sudah mencapai hingga gunung Cycloop.
                Versi-2, adalah yang mengembangkan pengertian baru
            menyangkut Naghemia (tanah adalah “ibu”) yang kemudian menjadi

                                    — 88 —
   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112