Page 114 - Pengembangan Kebijakan Agraria: Untuk Keadilan Sosial, Kesejahteraan Masyarakat dan Keberlangsungan Ekologis
P. 114

Fenomena Kontemporer Pengaturan Tanah Adat

             dalam adat. Gerakan putra YPhW ini disokong sepenuhnya oleh
             Ondoafi PhW.
                 Tahun 2010 adalah tahun bagi YPhW menuai hasil. Di awal
             tahun, tim untuk penyelesaian sengketa tanah adat dibentuk
             dengan nama TiKAPTUN, singkatan dari Tim Kerja Adovokasi dan
             Pengelolaan Tanah Ulayat Nendali. Sesuai angan-angan penguatan
             adat, pembentukan lembaga ini dilengkapi dengan SK atau Surat
             Keputusan oleh Ondoafi. Untuk pertama kalinya adat mengeluarkan
             SK dan ditandantangani oleh Ondoafi dengan menerakan stempel
             adat. SK pembentukan TiKAPTUN ini dengan kode, No. 01/
             TAHUN 2010. Mungkin ini adalah SK adat pertama di Nendali
             dan seluruh Sentani, atau di mungkin seluruh Papua?
                 Untuk menegakkan kembali wibawa Ondoafi, pada tanggal 5
             Maret 2010 sidang adat digelar untuk beberapa Kepala Suku yang
             diduga berkhianat dengan menjual tanah adat di era 1986-1997.
             Hasilnya sejurus, vonis dijatuhkan dengan pemecatan 5 orang
             Kepala Suku pada tanggal itu juga. Vonis ini menyatakan 5 orang
             Kepala Suku bersangkutan, “Terbukti meyakinkan berperan utama
             sebagai penjual tanah-tanah adat di era 1986-1997”. Hal ini juga
             untuk yang pertama kalinya dalam sejarah adat di Nendali, bahkan
             di semua Sentani, terjadi pemecatan atas Kepala Suku. Dalam
             adat Ondoafi umumnya, yang masih berlaku sampai hari ini di
             semua Sentani, tidak dikenal sistem pemecatan jabatan Kepala
             Suku karena jabatan ini bersifat turun-temurun berdasar garis
             darah. Pemecatan ini kemudian menjadi gunjingan kontroversial
             di seluruh Sentani.
                 Sama dengan sebelumnya, keputusan pemecatan ini dilengkapi
             dengan dokumen tertulis berupa SK dengan bubuhan kop surat:
             Nendali Rukhunei Waliney, Keputusan Sidang Hukum Adat Orang



                                      — 95 —
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119