Page 75 - Permasalahan Surat Ijin Memakai Tanah Negara sebagai Alas Hak dalam Pendaftaran Tanah di Kota Tarakan
P. 75

hampir-hampir tidak dapat diamati oleh mata telanjang. Bahkan ketika
             pihak Kantah mencoba mentransformasi dan menumpangsusunkan peta
             tersebut dengan Peta Pendaftaran Tanah, ternyata secara geometris terdapat
             penyimpangan yang sangat berarti.
                   Mengingat Peta Pendaftaran yang ada di Kantah merupakan
                                                0
             hasil proyeksi Transverse Mercator 3  (TM-3), dan Peta Rencana Pola
             Ruang tersaji dalam proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM),
             penyimpangan geometris itu memang suatu keniscayaan. Tetapi jika
             memperhatikan bahwa Kota Tarakan terletak tidak jauh dari garis ekuator
             dan melihat penyimpangan yang begitu besar dan bervariasi, dari tingkat
             meter hingga puluhan meter, maka perlu dipertanyakan kualitas geometris
             Peta Rencana Pola Ruang. Kondisi ini kemungkinan besar ditimbulkan
             dari dasar pembuatan peta, dalam arti ’peta dasar’ yang digunakan untuk
             menyusun Peta Rencana Pola Ruang kurang teliti dan akurat.
                   Pihak Kantah sekarang masih menunggu lahirnya Peta Rencana
             Detail Tata Ruang Kecamatan (RDTRK) yang akan disusun dalam waktu
             dekat. Mudah-mudahan peta-peta tersebut secara geometris akan sinkron
             dengan Peta Pendaftaran, dan representatif untuk pelayanan SIM-TN.
             Peta tunggal ini sangat penting untuk kontrol lahirnya SIM-TN, seperti
             mencegah lahirnya SIM-TN ganda, SIM-TN lahir di sebagian tanah yang
             sudah diterbitkan SIM-TN, SIM-TN yang lahir di area terlarang, SIM-
             TN  yang lahir di atas bidang bersertipikat, dan sebagainya.

                   Tetapi jika ternyata peta-peta tersebut tidak sinkron secara geometris,
             maka langkah rubber-sheeting atas peta-peta RDTRK perlu dilakukan
             bagian demi bagian daripada peta, sehingga edge matching tercapai
             antara dua peta yang ditumpangsusunkan. Tidak jauh berbeda dengan
             ketidaksinkronan peta-peta di atas, peta-peta WKP yang dihasilkan
             dari pengukuran pihak Pertamina ternyata juga memiliki permasalahan
             geometris yang sama, bahkan penyimpangannya lebih besar daripada
             peta Rencana Pola Ruang, sehingga teknik rubber-sheeting kemungkinan
             akan menjadi solusinya. Dalam pekerjaan rubber-sheeting ini diperlukan
             sejumlah titik sekutu. Pengadaan titik sekutu bisa dilakukan dengan relatif
             cepat jika tersedia piranti pendigit bumi dengan ketelitian dan akurasi
             yang memadai.
                   Sementara ini, teknologi penentuan posisi sebagai pendigit bumi
             yang handal dalam pekerjaan pengukuran kadastral adalah CORS




             66     Permasalahan Surat Ijin Memakai Tanah Negara
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80