Page 113 - Reforma Agraria (Penyelesaian Mandat Konstitusi)
P. 113

Reforma Agraria: Menyelesaikan Mandat Konstitusi

               wilayah substansi, misalnya penyerahan sertipikat bisa dimasukan pada
               bagian paling akhir bersama dengan pembinaan penerima program
               sekaligus masuk dalam program pemberdayaan masyarakat. Penegasan
               TOL tidak dilakukan karena objeknya sudah jelas dan masuk dalam SK
               KLHK sebagai objek Tol, lain halnya jika lahan tersebut adalah tanah bekas
               hak (HGU dan HGB), tidak bisa tanpa penegasan lebih dahulu. Begitu
               juga seleksi penerima, pada objek PPTKH, daftar dan nama penerima
               sudah cukup clear karena dia yang memiliki lahan pemukiman, sehingga
               tidak perlu lagi diusulkan penerima haknya. Namun pada objek lain yang
               bukan pelepasan kawasan hutan akan sangat sulit, sebab jika tidak diselek-
               si berpotensi menyalahi perpres 86 tentang kriteria 20 penerima redistri-
               busi tanah. Pada bagian yang tidak substantif pemangkasan dilakukan
               tentu akan membuat alur redis semakin lebih simpel dan cepat, namun
               tidak mengurangi substansi redistribusi aset.


























                       Gambar 10. Alur distribusi aset dalam kebijakan baru 2019.
                      Sumber: Dirjen Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN 2019.

               b. Redistribusi Tanah Pelepasan Kawasan Hutan

                   Objek TORA yang bersumber dari tanah pelepasan kawasan hutan
               terdapat banyak kendala dan masih sulit dikerjakan, karena faktor objek
               dan subjeknya yang belum jelas. Pada ranah ini, KLHK sudah tiga kali
               mengeluarkan peta indikatif kawasan hutan, pertama dengan SK No. 180/

                                                                          85
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118