Page 143 - Reforma Agraria (Penyelesaian Mandat Konstitusi)
P. 143

Reforma Agraria: Menyelesaikan Mandat Konstitusi

               pemanfaatan hutan atau pengelola hutan dengan calon yang akan ber-
               mitra (Adnan, dkk 2015), sehigga prosesnya sedikit berbeda sebagaimana
               tergambar dalam alur di bawah ini.


























                  Gambar 23. Skema alur Perhutanan Sosial untuk Kemitraan Kehutanan.
                                      Sumber: KLHK 2018.

                   Secara keseluruhan, argumentasi Presiden Joko Widodo di dalam
               menjalankan program Reforma Agraria cukup menarik untuk dilihat
               lebih detail. Ia meyakini perubahan tata kelola agraria tidak bisa hanya
               dilakukan oleh Kementerian ATR/BPN semata, namun harus diambilalih
               “presiden” dalam pengertian koordinasi, sehingga saat ini RA menjadi
               tanggung jawab Kementerian Kordinator Ekonomi. Perpindahan ini me-
               nunjukkan orientasi RA menjadi persoalan pembangunan ekonomi, dan
               itu artinya negara memilih mejalankan kebijakan RA sebagai prioritas
               pembangunan ekonomi masyarakat calon penerima program. Walaupun
               demikian, secara teknis komando lapangan tetap dijalankan oleh KLHK
               dan ATR/BPN, sementara Menko Perekonomian hanya pada tataran kebi-
               jakan dan fungsi kontrol.

                   Pertanyaan besarnya, apakah 3 kebijakan RA yang melibatkan banyak
               stakeholder itu mampu berjalan seiring dan dalam track yang tepat? Seca-
               ra kebijakan, ketiga program prioritas itu masih on the track, namun
               problemnya adalah persoalan prioritas bagi penyelenggara. Salah satu

                                                                         115
   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147   148