Page 27 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 27

Djoko Suryo

            sumbangan terhadap usaha masyarakat Indonesia  menghadapai
            persoalan di masa depan? Pendekatan sejarah yang bagaima-
            nakah yang kiranya tepat untuk dikembanghan lebih lanjut, se-
            lain berbagai pendekatasn yang telah kita miliki selama ini? Un-
            tuk menjawab persoalan ini secara berturut-turut akan dikemu-
            kakan tentang, pertama, persoalan pengkajian sejarah masyara-
            kat Indonesia yang selama ini telah dilakukan, kedua, pertanda
            adanya krisis dalam sejarah, dan perlunya pendekatan sejarah
            yang lebih cerah yaitu pendekatan visioner terhadap kajian
            Sejarah Indonesia.


            1. Perkembangan Kajian Sejarah Indonesia Modern: Sejak
               Tahun 1950-an sampai 2000-an
                Secara umum dapat dikatakan bahwa Historiografi Indone-
            sia mengenal fase perkembangan dari Historiografi Tradisonal,
            ke Historigrafi Kolonial sampai mencapai puncak perkem-
            bangannya ke Historiografi Indonesia Modern. Sebagaimana
            dimaklumi Historiografi Indonesia Tradisional merupakan pro-
            duk penulisan sejarah dari masyarakat tradisonal Indonesia lama,
            yang tercermin dalam karya-karya tulis seperti babad, hikayat,
            tambo, silsilah, kronik, lontarak, dan yang sejenis. Sesuai dengan
            latar belakang masyarakat dan kebudayaan masyarakat tradisio-
            nal, maka karya tulis tersebut ditulis oleh para penulis tradisional,
            yang hidup dari lingkungan masyarakat lokal-tradisional di bawah
            naungan kesatuan kerajaan-kerajaan Nusantara, mereka umum-
            nya berkedudukan sebagai pujangga kraton, dan yang secara
            umum dikuasai oleh pandangan sejarah yang terbatas. Visi dan
            perspektif sejarah yang bersifat loko-sentris, istana-sentris, dan
            etno-sentris sangat mengemuka, dan sudah barang tentu belum
            mengenal kerangka pemikiran teoretis-metodologis ilmiah seperti
            yang dimiliki oleh para penulis sejarah modern pada masa kini. 3


                3  Lihat, Sartono Kartodirdjo, Pemikiran dan Perkembangan Historiografi
            Indonesia: Sebuah Alternatif (Jakarta: Gramedia,  1982).

            6
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32