Page 31 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 31
Djoko Suryo
2. Menghadapi “Krisis Sejarah”: Keraguan terhadap Arah,
Tujuan, Pendekatan dan Kajian Sejarah yang berlaku
pada Masa Kini
Ada pertanda bahwa pada ahir-akhir ini telah terjadi
keraguan terhadap kemandegan dalam eksplanasi sejarah,
sebagai akibat dari berbagai faktor. Sejarah tampak menjadi
tidak yakin akan tujuan, metode, dan arah yang akan dituju,
sehingga orang mulai menganggap terjadi ‘krisis sejarah”. Pada
beberapa waktu terakhir telah banyak kritik tentang berbagai
isu dan permasalahan sejarah Indonesia. Pada satu pihak ada
yang menyangsikan keberhasilan visi dan penggarapan sejarah
yang selama ini telah dilakukan dan meragukan konsep dan
wawasan kesejarahan yang selama ini menguasai penulisan Seja-
rah Indonesia, karena itu dipandang perlu adanya pemikiran
7
baru untuk menemukan wawasan baru yang lebih tepat. 8
Pada pihak lain ada juga yang menyangsikan tentang ke-
benaran dan ketepatan eksplanasi sejarah bagi publik, sehingga
perlu pelurusan sejarah. Sementara pihak lainnya lagi, mengang-
gap belajar sejarah tidak lagi menarik, membosankan dan tidak
memiliki manfaat, sehingga memberikan pertanda seolah-olah
sejarah mengalami kemerosotan kepercayaan publik. Demikian
pula, sehubungan dengan datangnya Era Postmodernisme, ada
sementara sejarawan luar yang secara pesimistis mengkhawa-
tirkan kemajuan kajian sejarah di masa depan, karena ia
menganggap pada masa kini sedang berlangsung proses
“pembunuhan sejarah” atau “The Kiling of History”. Hal ini terjadi
sebagai akibat dari adanya perkembangan teori kritis sastra
7 Lihat, Bambang Purwanto dan Asvi Warman Adam, Menggugat
Historiografi Indonesia (Yogyakarta: Ombak, 2005). Lihat pula, Bambang
Purwanto, Gagalnya Historiografi Indonesia (Yogyakarta: Ombak, 2006).
8 Lihat Henk Schulte Nordholt, Bambang Purwanto, dan Ratna Saptari
(eds.), Perspektif Baru Penulisan Sejarah Indonesia (Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia, KITLV-Jakarta, Pustaka Larasan, 2008).
10