Page 29 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 29

Djoko Suryo

            fase perkembangan tersebut dalam beberapa dekade perkem-
            bangan, yaitu  dari periode dekade 1950-an dan 1960-an, periode
            dekade 1970-an dan 1980-an, periode dekade 1990-an sampai
            periode dekade 2000-an. Masing-masing periode dapat dipan-
            dang memiliki spirit dan suasana lingkungan masa masing-ma-
            sing, sehingga memilki produksi dan representasi karya masing-
            masing generasi. Dari masing-masing periode itu pada hake-
            katnya dapat disimak tentang kemajauan dan hambatan yang
            telah dialaminya.
                Fase pertama, dapat disebut sebagai fase perkembangan
            awal atau dekade kelahiran perintis Sejarawan Indonesia Baru.
            Fase kedua, dapat dianggap sebagai fase kelahiran generasi ke-
            dua, atau generasi sejarawan murid generasi pertama. Fase keti-
            ga merupakan fase kehadiran generasi penerus dari generasi
            pertama dan kedua. Fase keempat, merupakan fase generasi
            penerus generasi pertama, kedua dan ketiga, yang memiliki sua-
            sana dan lingkungan zaman yang berbeda dari sebelumnya.
                Fase pertama, dapat dipandang sebagai fase kelahiran gene-
            rasi sejarawan pendiri  atau perintis (founding fathers) Ilmu Sejarah
            di lingkungan Perguruan Tinggi, ditandai dengan dibukanya
            Jurusan Sejarah di Universitas Gadjah Mada dan Universitas
            Indonesia pada tahun 1950-an yang kemudian diikuti oleh Per-
            guruan Tinggi lainnya pada tahun 1960-an. Masa itu dapat
            disebut sebagai masa awal pendidikan sejarah akademik diper-
            kenalkan di Indonesia. Sejak itu Ilmu Sejarah beserta perang-
            katnya yaitu teori, metodologi, pendekatan, metode kajian mulai
            diperkenalkan dan dipraktekkan. Penelitian dan penulisan seja-
            rah kritis mulai dirintis dan sejarawan profesional awal mulai
            lahir. Fase kedua merupakan fase pemekaran sejarawan baik
            secara spasial maupun kualitas akademik, dan merupakan fase
            produksi kajian sejarah makin berkembang. Fase ketiga, meru-
            pakan fase kelanjutan dari perkembangan sebelumnya, akan
            tetapi mulai dihadapkan pada tantangan perubahan zaman, ter-
            masuk perubahan tatanan politik dunia dan tatanan politik

            8
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34