Page 291 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 291

Djoko Suryo

            dewasa ini? Secara ideal dapat diajukan pertanyaan misalnya
            bagaimanakah Ilmu Humaniora mampu ikut memberikan sum-
            bangan dalam menjawab tantangan dan ancaman akan kehan-
            curan peradaban atau kebudayaan umat manusia sebagai dam-
            pak dari aksi perang, konflik, kekerasan, dan aksi anarkis tero-
            risme yang dihadapi oleh umat manusia pada masa kini? Per-
            tanyaan besar ini tidak dimaksudkan untuk dijawab dalam urai-
            an singkat  ini, tetapi perlu diajukan sekedar sebagai bahan re-
            nungan untuk membangkitkan kesadaran baru dalam kajian
            Ilmu Humaniora. Dalam upaya untuk ikut memberikan sum-
            bangan pemahaman tentang munculnya fenomena gerakan-
            gerakan terorisme yang menglobal yang telah melanda di ka-
            wasan Indonesia belum lama ini maka berikut ini akan diuraikan
            secara singkat tentang asal-usul dan perkembangan terorisme
            dari perspektif sejarah.

            1. Terorisme ditinjau dari Perspektif Sejarah

                Terorisme pada hakekatnya merupakan bentuk aksi keke-
            rasan (violence) yang dilakukan secara kolektif ataupun indi-
            vidual oleh sekelompok orang atau individu yang memiliki
            motif dan tujuan tertentu  baik yang dilatari oleh  suatu ideologi
            gerakan sosial, politik maupun kultural tertentu. Namun demi-
            kian, tidak semua bentuk aksi kekerasan dapat disebut sebagai
            terorisme. Sekalipun sulit untuk didefinisikan, namun dapat
            dikemukakan  bahwa terorisme tidak sama dengan gejala yang
            berlaku dalam aksi perang sipil, perbanditan, atau perang
            gerilya. Apabila istilah “gurila/gerilya” (guerrilla) sering diartikan
            dengan konotasi positif, maka sebaliknya istilah terorisme (ter-
            rorism) selalu diartikan dalam makna negatif. Istilah gerilya
            sering dikaitkan dengan sebuah gerakan perlawanan yang
            menggunakan strategi perang gerilya untuk membebaskan suatu
            wilayah (negara), atau mendirikan lembaga tandingan, yang
            kadang-kadang dilakukan dengan menggunakan kekuatan
            militer regular, yang mungkin digerakkan di hutan, gunung

            270
   286   287   288   289   290   291   292   293   294   295   296