Page 295 - Transformasi Masyarakat Indonesia dan Historiografi Indonesia Modern
P. 295

Djoko Suryo

            xenophobia, anti-orang asing. Pemberontakan Boxer pada 1900
            di Cina pada dasarnya merupakan puncak dari pandangan ini.
            Geng-geng yang tak jarang melakukan aksi pembunuhan di Cina
            pada beberapa ratusan tahun yang lalu banyak muncul dan lebih
            menampilkan sebagai mafia dari pada terorisme politik.


            3. Terorisme Modern
                Abad ke-19 merupakan masa terjadi ketegangan-ketegangan
            politik dan sosial, yang ditandai dengan munculnya terorisme
            modern dan perang gerilya. Perang gerilya pertama muncul
            dalam Perang Napoleon di Spanyol dan di Rusia, yang ke-
            mudian meluas ke Asia dan Afrika, dan memuncak masa sesudah
            Perang Dunia II setelah terjadinya disintegrasi Emperium Eropa.
            Terorisme muncul dalam bentuk perkumpulan-perkumpulan
            rahasia  dari orang Italia, Irlandia, daerah Balkan,  Turki, Mesir,
            dan kaum Anarkis. Pada masa itu terorisme telah menjadi bahan
            diskusi di Eropa, bukan karena penggunaan kekerasan sebagai
            pernyataan politik bagi kaum kiri, melainkan juga  karena adanya
            alasan untuk mendirikan negara atau kekuasaan politik. Akan
            tetapi kebanyakan pemimpin kaum kiri menolak alasan-alasan
            filosofis dan praktis, dan lebih suka menggunakan aksi kolektif,
            seperti pemogokan, demonstrasi, tetapi baik Marx maupun  anti-
            Marxist tidak percaya tentang “filsafat bom”.
                Satu hal yang perlu dicatat bahwa terdapat adanya perke-
            cualian dari terorisme pada masa itu ialah munculnya tokoh
            Karl Heinsezen dan Johann Most, tokoh kaum radikalis Jerman
            yang menjadi perintis penyusun filsafat tentang penggunaan
            senjata pemusnah massal dan dan membuat ajaran/doktrin sis-
            tematis tentang terorisme. Keduanya percaya bahwa pembu-
            nuhan adalah keharusn politik. Keduanya kemudian mening-
            galkan tanah airnya dan pergi ke Amerika Serikat. Keduanya
            adalah tokoh Ahli Teori Teriorisme yang terkemuka.
                Setelah perang Dunia II aksi terori bergeser dari Eropa ke
            Timur Tengah. Terorisme di Palestina pertama muncul pada

            274
   290   291   292   293   294   295   296   297   298   299   300