Page 57 - Ranah Studi Agraria: Penguasaan Tanah dan Hubungan Agraris
P. 57
Ranah Studi Agraria
Seperti ditulis oleh Prof. Ben White dalam pengantar yang
mencerahkan untuk buku ini, semua karya ilmiah yang terhim-
pun dalam volume ini mewakili salah satu seri “debat agraria”
di Jawa terkait dengan konteks peralihan strategi pemba-
ngunan di atas. Debat ini berkisar pada pertanyaan mengenai
dampak dari pelaksanaan Revolusi Hijau terhadap perubahan
agraria di pedesaan, utamanya dalam hal kelembagaan hu-
bungan kerja, kesempatan kerja dan pendapatan, serta dife-
rensiasi agraria dan pembentukan kelas di pedesaan Jawa.
Menurut White, debat ini merentang dari kubu neo-klasik di
satu ujung hingga kubu neo-Marxist di ujung lawannya, dengan
neo-populis berada di tengah-tengahnya.
GWR merupakan salah satu eksponen penting dalam debat
agraria itu. Beberapa laporan penelitiannya di awal 1970-an
(baik yang ditulisnya sendiri maupun sebagai penulis-kawan)
menyoroti terjadinya perubahan dalam pranata-pranata tradi-
sional di pedesaan Jawa, salah satunya adalah perubahan “tata-
cara panen”. Perubahan ini dipandang sebagai akibat dari
pengaruh gabungan antara tekanan jumlah penduduk dan
teknologi yang dibawa oleh Revolusi Hijau. Lebih lanjut, tulis-
an-tulisan itu juga menyatakan bahwa Revolusi Hijau telah
menyebabkan terjadinya proses kesenjangan baik dalam hal
penguasaan aset, khususnya tanah, maupun dalam hal penda-
patan. Karya-karya inilah yang di belakang hari kemudian men-
dapat julukan sebagai perspektif “neo-populis”. Tiga tulisan
pertama yang tercantum dalam Bagian Pertama buku ini secara
khusus dipilih untuk menampilkan pandangan mengenai
proses perubahan kelembagaan tradisional di Jawa dari sudut
pandang “neo-populis” itu.
lvi