Page 248 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 248
Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria 2006-2007
puran” {ada unsur-unsur Sosialis) seperti India dan Paki-
stan, ada pula yang Sosialis seperti RRC dan Viet Nam,
yang juga hasilnya dalam pertumbuhan ekonomi menak-
jubkan. Memang juga ada kegagalan-kegagalan dalam setiap
kelompok juga, sehingga dapat disimpulkan bahwa keber-
hasilan Reforma Agraria dan Landreform benar-benar ter-
gantung dari tekad politik suatu pimpinan negara beserta
segenap aparat dan peranan serikat tani yang kuat.
Dalam seminar Departemen Agraria yang telah diacu
diatas bahkan Menteri Sadjarwo dalam pidato pembuka-
annya mengatakan bahwa :”Landreform itu hanya bisa dilak-
sanakan dengan jiwa yang revolusioner oleh revolutionaire
leiders (pemimpin-pemimpin yang revolusioner). Maka oleh
karena itu pun Landreform tidak mungkin dipimpin teruta-
ma didaerah-daerah dan di desa-desa oleh orang-orang yang
konservatif, oleh orang-orang yang anti-revolusioner dan
orang-orang yang statis”. Keberatan terhadap perombakan
tentu akan ada dari pemilik tanah luas dan pemodal yang
tergantung pada investor asing.
Terlepas dari sistim ekonomi, yang sangat mendasar bila
kita ingin/berniat memerangi kemiskinan adalah membe-
rikan peluang dan hak kepada simiskin agar dapat mengak-
ses asset untuk berproduksi Untuk masyarakat yang domi-
1
nant agraris seperti Indonesia asset adalah tanah dan sumber
air. Ini sudah diakui Hernando de Soto (2000) yang baru
awal bulan Nopember ini untuk kedua kalinya mengunjungi
Indonesia. “What the poor lack is easy access to the prop-
1 Hernando de Soto (2000) The Mystery of Capital; Why Capital-
ism Triumphs in The West and Fails Everywhere Else.
201