Page 28 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 28

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria

               lain, di kalangan aktivis gerakan agraria hal serupa ternyata
               juga terjadi. Sebagian pihak, seperti pimpinan Konsorsium
               Pembaruan Agraria, menanggapi inisiatif politik pemerintah
               ini secara antusias dengan melihatnya sebagai satu kesem-
               patan politik baru yang harus dimanfaatkan secara optimal.
               Sebagian yang lain sejak awal telah menyikapi rencana peme-
               rintah ini dengan pesimistis dan memilih mengambil posisi
               yang berseberangan (misalnya, Bachriadi 2007).
                   Refleksi Akhir Tahun 2007 KPA, misalnya, diisi dengan
                                                     3
               presentasi salah satu mantan pimpinannya  yang menyambut
               rencana pemerintah ini sebagai perkembangan positif kebi-
               jakan reforma agraria “Dari Agenda Petani ke Agenda Bang-
               sa”. Perkembangan ini juga dilihat sebagai bagian dari feno-
               mena mondial kebangkitan agenda reforma agraria di awal
               Abad XXI yang dihidupkan kembali oleh sejumlah kondisi
               obyektif global (selengkapnya, lihat Fauzi 2007). Meski
               demikian, sambutan antusias tersebut tidak urung disertai
               pula dengan kritik mengenai kemanjuran dari agenda ini. 4
                   Sementara itu, pihak yang menentang mengemukakan
               sejumlah keberatan prinsipil terhadap reforma agraria versi
               pemerintah ini. Di antaranya, program reforma agraria ini
               dijalankan hanya sebagai urusan teknis sehingga ia sebangun



                   3  Mantan pimpinan KPA tersebut adalah Noer Fauzi yang pernah
               menjabat sebagai Ketua Badan Pelaksana Konsorsium Pembaruan Agraria
               pada tahun 1995-2002. Judul lengkap pidato refleksi akhir tahunnya itu
               adalah “Fajar Reforma Agraria di Indonesia? Dari Agenda Petani Ke
               Agenda Bangsa”.
                   4  Pada kesempatan yang berbeda, ia menyebut pelaksanaan PPAN
               ini “bagai menyediakan kelambu untuk mengatasi wabah malaria” (Fauzi
               2008:20).

                                                                xxvii
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33