Page 30 - Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria, 2006-2007 Bunga Rampai Perdebatan
P. 30

Pembentukan Kebijakan Reforma Agraria

               atas wilayah penguasaan dan pengelolaan, wilayah klaim,
               rencana-rencana tata kuasa, tata kelola, dan tata produksi,
               dan rencana tata wilayah masyarakat sekaligus pendataan
               subjek secara jelas; (2) menyusun dan mempraktikkan mo-
               del pembaruan agraria yang disepakati oleh organisasi rakyat
               dengan dipandu oleh prinsip-prinsip kolektivitas dan berke-
               adilan; (3) melakukan dialog intensif, hingga perjuangan
               aksi-aksi terbuka, dalam wadah implementasi PPAN kepada
               pemerintah agar dapat mengimplementasikan model pemba-
               ruan agraria versi rakyat pada wilayah-wilayah yang selama
               ini telah diduduki sekaligus perlindungan legalnya; (4)
               melakukan promosi keberhasilan pembaruan agraria versi
               rakyat agar diadopsi secara nasional dalam program PPAN;
               (5) membentuk jaringan kerja untuk memonitor implemen-
               tasi PPAN pada level wilayah dan melaporkan keberhasilan
               maupun kegagalan implementasinya kepada pusat-pusat
               koordinasi jaringan kerja di wilayah dan nasional.
                   Nurdin menegaskan, dengan pemahaman “kolaborasi
               kritis” semacam ini maka pengawalan dan keterlibatan orga-
               nisasi gerakan agraria dalam kebijakan PPAN bukanlah
               sebuah keterlibatan dan pengawalan yang tanpa kekritisan,
               mulai dari sisi substansi hingga implementasi. Pilihan ini
               justru bersifat strategis karena menempatkan PPAN sebagai
               salah satu kesempatan politik yang dapat “membuka pelu-
               ang politik lebih luas bagi dijalankannya pembaruan agraria
               sejati dan membuka peluang dalam memperjuangkan objek-
               objek pembaruan agraria yang lain dari yang ditawarkan
               semata-mata oleh pemerintah selama ini”.


                                         ***

                                                                 xxix
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35