Page 79 - Multipurpose Cadastre Pengadaan Tanah dan Legalisasi Aset: Penyelesaian Persoalan-persoalan Agraria dan Tata Ruang
P. 79

Multipurpose Cadastre, Pengadaan Tanah, dan Legalisasi Aset
            70

                Terkait dengan obyek  pengadaan  tanah  berupa  tanah  ulayat
            tersebut, UUPT dalam Penjelasan Pasal 40 menyatakan: Pihak yang
            berhak memperoleh ganti kerugian antara lain: (a) pemegang hak
            atas tanah; (b) pemegang hak pengelolaan; (c) nadzir, untuk tanah
            wakaf; (d) pemilik tanah bekas milik adat; (e) masyarakat hukum
            adat; (f) pihak yang menguasai  tanah negara dengan itikad baik;
            (g) pemegang dasar penguasaan atas tanah; dan/atau  (h) pemilik
            bangunan, tanaman atau benda lain yang berkaitan dengan tanah.
            Diuraikan lebih lanjut bahwa ‘ganti kerugian atas tanah hak ulayat

            diberikan  dalam  bentuk  tanah pengganti, permukiman  kembali,
            atau bentuk lain yang disepakati oleh masyarakat hukum adat yang
            bersangkutan.
                Pasal  40  UUPT  tersebut merinci  ‘subyek’  dari  tanah  obyek
            pengadaan tanah yang dapat diganti rugi, yang 2 (dua) diantaranya

            terkait dengan tanah ulayat, yaitu pemilik tanah bekas milik adat
            dan masyarakat hukum adat. Dimaksudkan dengan ‘pemilik tanah
            bekas milik adat’ adalah pemegang hak milik atas tanah bekas tanah
            milik adat sebagaimana diatur dalam ketentuan Konversi menurut
            ketentuan  peraturan  perundang-undangan di  bidang  agraria
            (Pasal  21  ayat (1)  Peraturan Presiden No.71  Tahun 2012  tentang
            Penyelenggaraan Pengadaan  Tanah Bagi Pembangunan Untuk
            Kepentingan Umum).

                Kepemilikan  tanah  bekas  milik  adat  dibuktikan  antara
            lain  dengan:  (a)  petuk pajak  bumi/landrente,  girik,  pipil,  ketitir,
            Verponding Indonesia atau alat pembuktian tertulis dengan nama
            apapun  juga  sebagaimana dimaksud  dalam  Pasal  II, VI dan VII
            Ketentuan-ketentuan Konversi UUPA; (b)  akta  pemindahan hak

            yang dibuat di bawah tangan yang dibubuhi tanda kesaksian oleh
            kepala adat, lurah, kepala desa atau nama lain yang dibuat sebelum
            berlakunya PP No.10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah dengan
            disertai alas hak yang dialihkan; (c) surat tanda bukti hak milik yang
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84