Page 87 - Multipurpose Cadastre Pengadaan Tanah dan Legalisasi Aset: Penyelesaian Persoalan-persoalan Agraria dan Tata Ruang
P. 87
Multipurpose Cadastre, Pengadaan Tanah, dan Legalisasi Aset
78
MKW, yaitu saudara laki-laki ibu, biasanya yang tertua yang juga
merupakan mamak rumah. Ada kalanya MKW bukanlah saudara
laki-laki ibu yang tertua, namun dipilih berdasarkan kecakapan
karena dianggap lebih mempunyai kemampuan untuk mengurus
anggota kaumnya. MKW bertanggung jawab atas seluruh persoalan
kehidupan dari anggota kaumnya.
Di atas MKW struktur pemerintahan adat adalah Penghulu
Suku, yaitu pemimpin adat yang berasal dari masing-masing suku.
Penghulu suku merupakan mamak suku yang bergelar Datuak dari
gelar pusaka kaumnya (sako), turun temurun dari ninik turun ke
mamak, dari mamak ke kemanakan (Yakub 1995, 23).
Di Kanagarian Solok, penghulu suku disebut dengan ampek jinih
yang terdiri dari 4 (empat) orang – namun ada juga yang terdiri dari
7 (tujuh) orang - yaitu pemuka adat dengan jabatan Tua Adat, Manti
Adat, Malin Adat, Dubalang Adat,; sementara itu di daerah Pasaman,
Penghulu Suku disebut dengan Datuk atau Bosa-Bosa Adat. Tua Adat
disebut juga dengan penghulu, yang merupakan pemimpin adat
dalam sukunya. Penghulu diangkat berdasarkan kesepakatan kaum.
Manti asal katanya dari mantri, yaitu orang cerdik yang dipercaya
membantu penghulu dalam sukunya. Malin adalah sebutan untuk
orang alim (ulama). Sebelum Islam masuk ke Minangkabau disebut
pandito. Dubalang disebut hulubalang, yang bertugas mengawal
seorang pemimpin dan membantu penghulu, menjaga keamanan
dalam suatu kaum atau nagari. Di bidang keamanan bertindak
sebagai polisi. (Penghulu tt, 17-18).
Kerapatan Adat Nagari adalah pemimpin adat dalam sebuah
nagari yang struktur pemerintahan adatnya terdiri dari (1) seorang
wali nagari (eksekutif); (2) Badan Perwakilan Anak Nagari yang
terdiri dari anggota-anggota yang dipilih oleh warga masyarakat
(legislatif); dan (3) Badan Musyawarah Adat dan Syarak Nagari
terdiri dari utusan ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai, bundo