Page 175 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 175
Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan 163
untuk meningkatkan kesejahteraan buruh perkebunan. 78 Tidak
itu saja, untuk peningkatan kualitas pemikiran buruh, Sarbupri
juga melakukan melakukan serangkaian pendidikan bagi kalangan
buruh. Pada akhirnya, buruh-buruh tersebut mampu berhadapan
dengan kekuatan kaum majikan di perusahaan perkebunan.
Semua tindakan itu dilakukan secara serius oleh kekuatan
organisasi ini. Sarbupri tidak segan-segan menghadirkan aktivisnya
dari luar kota guna mendukung gerakan buruh perkebunan dan
membantu melakukan negosiasi untuk perjuangan mereka.
…. Kemudian mereka (aktivis dari Jakarta) datang ke wilayah
perkebunan dan mengganti para pengurus ranting Sarbupri
di tingkat daerah. Akibatnya mereka tidak pernah perduli
dengan keberadaan majikan. Mereka tidak perlu merasa minder
dihadapan kalangan majikan, karena hidup mereka tidak
tergantung dengan kalangan majikan. Mereka (bahkan) sering
kali sangat agresif dari pada sebelumnya. Tidak jarang mereka
melakukan intimidasi terhadap kalangan pengurus perkebunan. 79
Akan tetapi bila ditelisik lebih jauh tuntutan Sarbupri tidak
hanya berkisar pada masalah perburuhan. Sarbupri juga mendesak
pemerintah pusat untuk diadakannya penataan ulang atas tanah-
tanah perkebunan yang sudah tidak digarap lagi oleh pengusahanya.
Melalui “Pendirian DPP Sarburpi terhadap penutupan perkebunan”
yang dikeluarkan pada tanggal 24 Februari 1953, Sarbupri
mengeluarkan tiga tuntutan. Adapun tuntutan tersebut adalah:
pertama, bagi perusahaan yang sudah tidak dapat menghasilkan lagi
maka harus dinasionalisasi dan diupayakan oleh pemerintah pusat,
atau pemerintah daerah (provinsi atau kabupaten), atau bahkan
diupayakan oleh desa-desa di sekitar perusahaan perkebunan. Kedua,
bagi perusahaan yang tidak menghasilkan lagi karena sudah rusak
atau tidak terpelihara, maka perlu mengajak organisasi tani yang
78 Wawancara dengan Jacob Vredenbergt, 18 September 2004.
79 Wawancara dengan Jacob Vredenbergt, 18 September 2004.