Page 177 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 177

Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan  165


              persetujuan  Sarbupri-ALS, akan  tetapi harus  dijaga  agar  perusahaan
              perkebunan  itu  jangan  sampai menderita  kerugian  atau  ditutup.
              Keempat, modal perusahaan   perkebunannya  diupayakan  dari: (i)
              Mengajukan kredit pemerintah atau kas desa, (ii) Menjual saham yang
              rendah  sehingga  rakyat  dapat  membelinya. Jika  modalnya  didapat
              dari menjual saham, maka  perusahaan  itu  diatur  seperti Produksi
              Koperasi Rakyat. Skenario ini diajukan oleh Sarbupri guna menghindari
              munculnya kekuatan anarcho-syndicalism (kelompok anarkhi). 81

                  Untuk menunjukkan eksistensinya setiap perayaan hari buruh
              internasional 1 Mei, Sarbupri bergabung dengan  organisasi buruh
              lainnya  mengadakan  peringatan  di alun-alun  Jember. Foto-foto  di




              bawah   merepresentasikan kehadiran buruh-buruh
              Jember dalam rangka peringatan hari buruh. Mereka hadir dengan
              mengendarai becak-becak atau mobil-mobil angkutan pedesaan.
                            Foto 12. Peringatan 1 Mei 1953 naik becak 82



























              81  Warta  Sarburpi, Akhir  Maret  1953 No. I. Tahun  ke  IV, Penerbit:
                  Sekretariat  DPP  Sarbupri, Jakarta, hlm. 10. Anarko-Sindikalis
                  adalah  satu  kelompok  pemikiran  cabang dari anarkhisme. Mereka




                  berpendapat bahwa serikat buruh merupakan kekuatan y  pot


                  untuk menuju kepada revolusi sosial.
              82  Foto ini diperoleh dari Dinas Sosial, Pemerintah Kabupaten Jember.
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182