Page 176 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 176

164   Tri Chandra Aprianto


            progesif  di sekitar  perkebunan  atau  cabangnya  guna  mengajukan
            tuntutan kepada pemerintah supaya tanah tersebut dijadikan tanah
            desa dan dibagi-bagikan kepada rakyat sekitar perkebunan. Ketiga,
            menuntut  dicabutnya  hak  erfpacht pengusaha  perkebunan  dan
            tanah tersebut kembali menjadi domeinverklaring. Kemudian desa-
            desa  di sekitar  perkebunan  dapat  mengajukan  kepada  pemerintah
            untuk  dijadikan  tanah  desa  dan  dapat  dibagikan  kepada  rakyat
            dengan hak yasan atau erfelijk individueel bezitsrecht. 80

                Tampaknya Sarbupri merupakan organisasi gerakan yang struktur
            gerakannya lebih maju ketimbang organisasi gerakan sosial lainnya saat
            itu. Dalam hal tuntutan dapat dilacak, Sarburpi tidak saja mengajukan
            tuntutan di atas, mereka juga mengajukan skenario untuk penataan dan
            pengelolaan  sumber-sumber  agraria. Menurut  Sarbupri tanah-tanah
            perkebunan  haruslah  diusahakan  oleh  desa, karena  dipandang lebih
            memberikan  keuntungan. Pertama, tiap  desa  di sekitar  perkebunan





            supaya mengadakan r  desa dan   bahwa desa
            itu  bersama-sama  dengan  desa  lainnya  di sekitar  perkebunan  akan
            mengusahakan perkebunan. Kedua, tiap desa yang telah setuju dengan
            usaha ini supaya mengirimkan wakilnya ke Badan Permusyawaratan,
            sebagai kekuasaan  tertinggi perusahaan  perkebunan. Ketiga, Badan




            Permusyawaratan bertugas     Dewan Pembuat Peraturan

            Perusahaan Perk    Dewan Pengawas  dan   Dewan







            Pelaksana atau Dir  Ketiga Dewan   dipilih   anggota-anggota


            Badan Permusyawaratan dan orang-or  luar y  mempunyai





            keahlihan dalam persoalan     Dewan Pelaksana atau Direksi





            mengangkat pengurus perkebunan dan pegawai-pegaw  lainnya yang



            dibutuhkan, (ii) Perusahaan  perkebunan  itu  harus  diusahakan  secara
            bedrifs-economis  sesuai dengan  perusahaan  perkebunan  lainnya, (iii)



            Antara Dewan Pelaksana atau Dir  supaya mengadakan perjanjian



            perburuhan dengan Sarbupri setempat, untuk lebih progresif dari pada
            80  Warta  Sarburpi, Akhir  Maret  1953 No. I. Tahun  ke  IV, Penerbit:
                Sekretariat DPP Sarbupri, Jakarta, hlm. 10.
   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181