Page 215 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 215
Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan 203
partikelir milik warga Belanda yang disusul dengan Surat Keputusan
Menteri Pertanian No. 229/UM/1957, tanggal 10 Desember 1957.
Tanggal 10 Desember 1958, pukul 14.00 WIB dilakukan proses
pengambilalihan seluruh aset perkebunan dan pabrik milik Belanda di
Jawa Timur dipimpin dan diawasi oleh pihak militer selaku penguasa
daerah atas nama pemerintah republik. Proses pengambilalihan
Jawa Timur secara lahiriah berjalan dengan lancar ber
perusahaan perkebunan yang semula milik pengusaha partikelir
Belanda kemudian milik pemerintah Jaw
Timur terdapat 10 Kantor Direksi Perusahaan, yaitu:
1. Fa. Anemaet & Co;
2. Handels Vereniging Amsterdam;
3. Kooy & Coster van Voorhout;
4. Fa. Tiedeman & van Kerchem;
5. Cultuurbank;
6. Majanglanden;
Landbouw Maatschappi
Landbouw Maatschappi Amster
Kedaw Kawisredja;
10. Besoeki Tabaks Maatschappij.
Kesepuluh perusahaan besar tersebut di atas meliputi 31 pabrik
gula, 59 perkebunan pegunungan (bergcultures), 13 perkebunan
tembakau, 1 pabrik tapioca, 1 biro teknik pembangunan (tikind) dan 1
kantor perdagangan Vraag & Aanbond (vena). Dua perusahaan yang
terakhir tersebut didirikan oleh pihak Belanda guna menunjang dan
melayani perusahaan perkebunan milik Belanda dalam bidang jasa
seperti pembangunan dan pemeliharaan gudang-gudang (tikind)
dan mengurusi impor dan ekspor juga perdagangan yang lain (vena). 29
29 Varia Kebun Negara, Nomor Istimewa, 1982, hlm. 69-70. Lihat juga
Buku Peringatan PPN Baru Tjab. Jawa Timur, 10 Desember 1957-10
Desember 1958, hlm. 2.