Page 316 - Perjuangan Landreform Masyarakat Perkebunan: Partisipasi Politik, Klaim dan Konflik Agraria
P. 316

304   Tri Chandra Aprianto


            oleh  negara, sebagai organisasi kekuasaan  seluruh  rakyat, dan
            dimanfaatkan serta dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan dan
            kemakmuran   seluruh  rakyat  Indonesia. Landasan  konstitusional
            dan  landasan  yuridis  atas  penguasaan  atas  sumber  daya  agraria



              dirumuskan dalam kebijakan y  menaikan keber

            UUPA  1960 merupakan  cerminan  dari artikulasi nilai dan  norma


            serta konigur  hukum y  mengatur pemanfaatan


            pengelolaannya. Atau  dalam  bahasa  Peluso  (1992) merupakan
            ekspresi dari ideologi yang memberi otoritas dan legitimasi kepada
            negara untuk menguasai dan memanfaatkan sumber daya agraria. 46
                Orde  Baru  memainkan  paling tidak  ada  3 peran  pokok  dalam
            penguasaan  dan  pemanfaatan  sumber   daya  agraria. Pertama,
            pemerintah  sebagai penguasa  sumber  daya  agraria  (government
            resource lord). Kedua, pemerintah sebagai pengusaha sumber daya
            agraria (government resource enterprise). Ketiga, pemerintah sebagai
            institusi yang memproteksi sumber   daya  agraria  (government
                                        ).
            resource protection institutionOrientasi pembangunan  ekonomi
            yang lebih mengarah pada sistem kapitalisme, hal itu tampak secara
            jelas  dengan  dilegalkannya  intervensi negara  dalam  pengadaan
            tanah (land acquisition through state intervention).

                Berangkat dari penjelasan kebijakan agraria yang dilaksanakan
            oleh  rezim  politik  Orde  Baru  setidaknya  bisa  dibandingkan  kuasa
            agraria di Indonesia dalam setiap kurunnya.







            46  Dalam  konteks  ini, rezim  politik  Orde  Baru  telah  dengan  sadar
                melakukan paling tidak dua hal proses manipulasi atas makna hakiki
                dari ideologi. Pertama, rezim  politik  Orde  Baru  telah  melakukan
                penyempitan terminologi negara (state) yang semata diartikan sebagai
                pemerintahan  (government). Kedua, konsekuensinya  adalah  lahirnya
                pandangan  government  based  resource  control  and  management
                (penguasaan  dan  pemanfaat  sumber  daya  agraria  berbasis  pada
                pemerintah). Pada akhirnya melahirkan relasi kelas antara pemerintah
                dan massa rakyatnya.
   311   312   313   314   315   316   317   318   319   320   321