Page 250 - Seluk Beluk Masalah Agraria : Reforma Agraria dan Penelitian Agraria
P. 250
Epilog
bantuan saya untuk membangun Fapet.
Akhirnya seperti sudah diketahui, prahara politik 1965
telah melemparkan saya keluar dari IPB, dan untuk sekitar
tujuh tahun lamanya saya berada di luar orbit akademik dengan
segala suka dukanya. Namun jauh di kemudian hari saya
menyadari bahwa ternyata marginalisasi selama tujuh tahun
itu merupakan “blessing in disguise”, karena petualangan saya
selama sekian tahun itu telah memberi pelajaran berharga bagi
saya bagaimana mencermati dan memahami berbagai aspek
kehidupan, khususnya masyarakat pedesaan. Tetapi karena
mungkin kurang relevan dengan tema tulisan ini, maka saya
merasa belum perlu semuanya itu diceritakan.
B. Berinteraksi Dengan Pakar-pakar Mancanegara
Setelah sekian lama dalam “pengasingan”, maka pada
bulan November 1972 saya diterima sebagai staf peneliti hon-
orer pada lembaga Survey Agro Ekonomi (SAE) yang saat itu
dipimpin oleh Prof. Dr. Ir. Sajogyo. Di sinilah awalnya saya
3
mulai berkenalan dan selanjutnya setahap demi setahap
berinteraksi dengan berbagai pakar asing dari berbagai bangsa,
berbagai disiplin ilmu dan berbagai aliran pemikiran.
The Agricultural Development Council (A/D/C) sebagai
sponsor SAE menempatkan seorang pakarnya, ekonom Dr.
3 Untuk uraian yang lebih lengkap mengenai lembaga SAE ini, lihat
pengantar Prof. Dr. Ben White, “Gunawan Wiradi, The Agro Econo-
mic Survey and Indonesia’s Green Revolution” dalam buku Ranah
Studi Agraria: Penguasaan Tanah dan Hubungan Agraris, oleh Gunawan
Wiradi dkk (suntingan Moh. Shohibuddin), diterbitkan oleh STPN
bekerjasama dengan SAINS, 2009.
213