Page 103 - Problem Agraria, Sistem Tenurial Adat, dan Body of Knowledge Ilmu Agraria- Pertanahan (Hasil Penelitian Sistematis STPN 2015)
P. 103

Konflik di Perkebunan Eks. HGU PTPN II Sumatera Utara  85


                  didaftar oleh kantor pendaftaran tanah selaku instansi yang berwenang
                  bukan instansi lain.
              2.  Sumardjono, Maria S.W (2007: 51)
                  Program   landreform sebagai strategi  untuk   menyelesaikan
                  masalah  okupasi.  Karena  pelaksanaan landreform bertujuan  untuk
                  mencapai  keadilan dalam  perolehan dan  pemanfaatan  tanah,  serta
                  memberdayakan petani dengan mewujudkan akses terhadap lapangan
                  kerja, yang dijamin dengan akses terhadap modal dan pasar produksi.
              3.   Arie Sukanti Hutagalung (1985: 3)
                  Landreform  dipandang  sebagai penyelesaian  yang  baik untuk
                  menyelesaikan masalah  okupasi.  Karena  pelaksanaan landreform
                  bertujuan untuk  mencapai pemerataan  distribusi  sumber-sumber
                  kehidupan  diantara para petani,  terutama  tanah,  dalam rangka
                  mencapai pemerataan  pembagian  hasil  produksi  nasional  guna
                  terciptanya keadilan  social  dan kenaikan hasil  produksi  di  bidang
                  pertanian.
              4.  Mubyarto dkk (1991: 97)
                  Landreform dan bentuk-bentuk reforma agrarian lainnya, secara teoritis
                  merupakan  salah  satu jalan bagi  peningkatan kualitas  perkebunan
                  rakyat.  Strategi  demikian  ini  untuk  berbagai kepentingan  seperti
                  idiologi, politik, ekonomi, maupun Hamkamnas, bagaimanapun lebih
                  dapat diandalkan dibandingkan  pengembangan  perkebunan  besar
                  baik perkebunan Negara maupun swasta.


                  Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa upaya penyelesaian
              permasalahan  tanah-tanah  perkebunan  sebaiknya  diarahkan  melalui
              program landreform. Pelaksanaan landreform bertujuan untuk mencapai
              pemerataan distribusi  sumber-sumber  kehidupan diantara  para  petani,
              terutama  tanah,  dalam rangka  mencapai pemerataan pembagian  hasil
              produksi  nasional  guna  terciptanya  keadilan  social  dan kenaikan hasil
              produksi nasional di bidang pertanian.
                  Legalisasi  okupasi  tanah  perkebunan ditunjukan dengan adanya
              pemberian peluang bagi para okupan untuk memperoleh hak milik atas
              tanah yang diokupasi melalui pelepasan hak atas tanah. Bagi perkebunan
              swasta,  pelepasan hak  atas  tanah ini  dapat langsung  dilakukan kepada
              petani penggarap  seperti pengalihan  hak  atas  tanah pada umumnya.
              Sedangkan bagi BUMN,  pelepasan  ha katas  tanah harus mendapat  ijin
              pelepasan asset  terlebih dahulu dari  menteri  yang  berwenang  (Menteri
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108