Page 104 - Problem Agraria, Sistem Tenurial Adat, dan Body of Knowledge Ilmu Agraria- Pertanahan (Hasil Penelitian Sistematis STPN 2015)
P. 104

Yahman, Akur Nurasa, Westi Utami
            86

            BUMN). Selanjutnya oleh pemerintah melalui program landreform, tanah-
            tanah tersebut ditata dan diatur untuk kemudian diredistribusikan kepada
            petani penggarap yang berhak.

            5. Kewenangan Pemerintah Terhadap Hak Guna Usaha

                Negara bukanlah owner/pemilik tanah, namun didalam kedudukannya
            sebagai  personifikasi  rakyat,  Pemerintah  memiliki  kewenangan-
            kewenangan  tertentu. Didalam melaksanakan kewenangannya  tersebut
            Negara mempunyai kewajiban  untuk menjaga keseimbangan  antara
            kepentingan  umum dan  kepentingan  perseorangan dan  termasuk
            didalamnya mengatur tentang Hak Guna Usaha. Wujud dari kewenangan
            Negara  dalam melakukan  pengawasan  terhadap ketertiban HGU  adalah
            dengan peraturan pemberian masa waktu HGU secara berkala.

                Kewenangan  pemerintah  terhadap Hak Guna Usaha  adalah
            pemberian izin  terhadap HGU  dan Pemberian Izin  perpanjangan HGU.
            Dalam perjalanannya apabila HGU telah berakhir dan tidak diperpanjang
            oleh  pemegang haknya  atau  tidak  diberikan lagi  perpanjangan HGU
            oleh  Pemerintah  yang disebabkan  berbagai  hal  diantaranya adalah
            ketidaksesuaian penggunaan  tanah  terhadap  izin penggunaan  dan
            penguasaan tanah  HGU  atau tanah  HGU  tersebut  diperlukan  untuk
            memenuhi  kebutuhan masyarakat, maka Pemerintah memiliki
            kewenangan  untuk  menetapkan tanah tersebut  sebagai tanah  Negara.
            Dengan ditetapkannya tanah HGU sebagai tanah Negara maka Pemerintah
            memiliki  kewenangan  penuh terhadap tanah tersebut.  Tanah-tanah  eks
            HGU tersebut dapat didistribusikan kepada rakyat dan dapat pula digunakan
            untuk  kepentingan  lain  yang  ditetapkan  sesuai dengan  ketentuan  dan
            peraturan perundangan yang berlaku.
                Situasi ini memberikan peluang dan ruang pada spekulan (untuk tidak
            menyebut mafia) tanah untuk turut andil dalam perebutan tanah eks HGU
            PTPN tersebut, bahkan dibeberapa daerah semisal Kabupaten Deli Serdang
            tanah-tanah yang diduga eks HGU PTPN II tersebut telah berubah menjadi
            hak milik  pegusaha  tertentu  yang kemudian menyulap  tanah-tanah
            tersebut  menjadi perumahan  mewah, perkebunan, pusat pertokoan dan
            lain sebagianya. Selain itu, pihak perkebunan nusantara (direksi) secara
            ekonomi juga memiliki kepetingan terhadap tanah-tanah tersebut. Contoh
            kasus yang bisa kita lihat adalah sewa menyewa lahan perkebunan yang
            diduga eks HGU oleh pihak PTPN kepada beberapa pengusaha, baik untuk
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109