Page 52 - Problem Agraria, Sistem Tenurial Adat, dan Body of Knowledge Ilmu Agraria- Pertanahan (Hasil Penelitian Sistematis STPN 2015)
P. 52

Tjahjo Arianto, Tanjung Nugroho, Eko Budi Wahyono
            34

            4.  pada Kantor Pendaftaran  Tanah  yang bersangkutan  untuk
                mendaftarkannya dengan mempergunakan daftar isian yang contohnya
                akan ditetapkan tersendiri.


                Hak Pengelolaan harus di daftar diatur lebih tegas lagi di Peraturan
            Menteri Agraria Nomor 1 Tahun 1966 tentang Pendaftaran Hak Pakai dan
            Hak Pengelolaan.  Peraturan Pemerintah Nomor 24  Tahun 1997  tentang
            Pendaftaran Tanah menegaskan juga bahwa Hak Pengelolaan merupakan
            objek  pendaftaran  tanah  sebagaimana diuraikan dalam  Pasal  9  sebagai
            berikut:

            Pasal 9
            (1)  Objek pendaftaran tanah meliputi:
                a.  bidang-bidang tanah yang dipunyai dengan hak milik, hak guna
                    usaha, hak guna bangunan dan hak pakai;
                b.  tanah hak pengelolaan;
                c.   tanah wakaf;
                d.  hak milik atas satuan rumah susun;
                e.  hak tanggungan;
                f.   tanah Negara.


                Objek pendaftaran tanah yang telah terdaftar pada Buku Tanah tidak
            selalu harus diterbitkan sertipikat, hal ini tergantung kebutuhan, sertipikat
            hanyalah informasi tertulis dapat berupa kutipan atau salinan dari Buku
            Tanah.
                Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1973 memberikan hak pengelolaan
            kepada Otorita Batam . Keppres  tersebut harus  ditindak lanjuti  dengan
                               4
            kegiatan pendaftaran tanahnya. Ketentuan Pasal 6 ayat 2 huruf a Keppres
            No. 41 Tahun 1973 menyatakan seluruh areal yang terletak di Pulau Batam
            diserahkan dengan Hak Pengelolaan kepada Otorita Batam. Akibat hukum
            dari Keputusan Presiden tersebut maka hak-hak perorangan di areal yang
            ditetapkan menjadi terbatas. Areal yang ditetapkan oleh Keppres tersebut
            harus jelas letak batas-batasnya dan terbebas dari penguasaan, pemanfaatan
            atau  pemilikan  tanah  masyarakat.  Apabila  terdapat  hak  kepunyaan  atau
            pemilikan tanah adat di areal tersebut maka sesuai ketentuan di dalam UUPA
            tanah adat yang sudah dikuasai secara individu akan dikonversi menjadi hak



            4   Pasal 6 ayat 2 huruf a Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1973.
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57