Page 54 - Problem Agraria, Sistem Tenurial Adat, dan Body of Knowledge Ilmu Agraria- Pertanahan (Hasil Penelitian Sistematis STPN 2015)
P. 54

Tjahjo Arianto, Tanjung Nugroho, Eko Budi Wahyono
            36

                Dari lima kali perubahan Keputusan Presiden tersebut tidak merubah
            ketentuan Pasal 6 Keputusan Presiden Nomor 41 Tahun 1973. Pasal 6 ayat
            (2) huruf  a. Hak Pengelolaan  yang  dimaksud  dalam Keppres ini  adalah
            Hak  Pengelolaan yang tersirat dalam  UUPA dan sebagaimana dimaksud
            Peraturan Menteri  Agraria Nomor 9  Tahun 1965  yang jelas merupakan
            hak atas tanah. Kalimat “Seluruh areal tanah yang terletak di Pulau Batam
            diserahkan,  dengan  hak pengelolaan,” mengandung konsekuensi  hukum
            di areal  tersebut  tidak  boleh ada  penguasaan dengan  status  tanah adat
            maupun penguasaan dan pemanfaatan tanah. “Seluruh areal tanah yang
            terletak  di  Pulau Batam” harus  dipertegas  di lapangan  yang  mana  yang
            bukan areal Pulau Batam.
                Hak Pengelolaan wajib didaftar karena jelas bahwa Hak Pengelolaan
            merupakan salah satu dari objek pendaftaran tanah. Kalau tanah adat secara
            tegas menurut UUPA  sudah lahir hak  atas  tanahnya  dengan Hak  Milik
            hanya permasalahannya sudah didaftar atau belum. Hak Pengelolaan lahir
            setelah didaftar dalam hal ini saat diterbitkan buku tanah. Pendaftaran Hak
            Pengelolaan seluruh areal Pulau Batam harus terlebih dahulu terbebas dari
            hak atas tanah dalam hal ini Hak Milik yang dapat berasal dari tanah adat
            dan terbebas dari penguasaan dan pemanfaatan tanah sebelum  Keppres
            Nomor 41 Tahun 1973 itu lahir.
                Kepusan Presiden Nomor 41  Tahun 1973  tidak menegaskan  apakah
            seluruh areal harus didaftarkan sekaligus atau didaftarkan secara bertahap.
            Fakta di lapangan pendaftaran Hak Pengelolaan di Pulau Batam dilakukan
            secara  bertahap,  penguasaan  fisik  di  lapangan  perlu  dibuktikan  dengan
            alat bukti tertulis. Kebenaran penguasaan fisik bidang tanah di lapangan
            perlu penelitian yang memerlukan waktu dan kecermatan.Otorita Batam
            sebelum melakukan pendaftaran diwajibkan terlebih dahulu menyelesaikan
            pembayaran ganti rugi serta melakukan pemindahan penduduk ketempat
            pemukiman baru, apabila diatas areal tanah yang diberikan dengan hak
            pengelolaan masih terdapat tanah, bangunan dan tanaman milik rakyat.  5
                Kepada Otorita Batam diberikan Hak Pengelolaan atas seluruh areal
            tanah  yang  terletak di  Pulau  Batam,  termasuk areal  tanah di  gugusan
            Pulau-Pulau Batam  termasuk Janda Berhias,  Tanjung Sau,  dan Nginang
            dan Pulau Kasom (Keppres 41/1973  jo Kep. Mendagri 43/1977). Sebagai
            pemegang Hak Pengelolaan Otorita Batam memiliki  kewenangan  yang



            5   (Kep. Mendagri 43/1977, angka 3).
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59