Page 138 - (New Flip) Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
P. 138

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                3.2. Api dalam Sekam di Wilayah Para Investor

                        Sejak  diberlakukannya  politik  ekonomi  liberal  pada  1870,
                wilayah  Jawa  yang  melekat  dengan  Ibu  Kota  Hinda  Belanda,  Batavia,
                dijadikan  daerah  investasi  bagi  para  pengusaha  mancanegara.  Semua
                semata untuk menambah devisa bagi Pemerintah Hindia Belanda.
                        Wilayah  bagian  selatan  Jawa  Barat  yang  bergunung  dan
                berbukit serta berudara sejuk dikuasai para tuan tanah dari etnis Eropa
                dengan perkebunan sebagai investasi utamanya, terutama di Bandung,
                Sumedang,  Garut,  Tasikmalaya,  Cianjur,  Bogor,  dan  Sukabumi.
                Sementara  wilayah  Jawa  Barat  bagian  utara  di  dataran  rendah  dan
                berawa-rawa berudara panas dikuasai para tuan tanah dari  etnis Cina,
                dengan pertanian sebagai basis utama investasinya, terutama di Jakarta,
                Bekasi,  Karawang,  Subang,  Indramayu,  Cirebon,  Tangerang,  dan
                Serang.
                        Untuk  menarik  investor  di  wilayah  Priyangan  tersebut,  sejak
                masa  Gubernur  Jenderal  Daendels  pada  awal  abad  ke-19,  Pemerintah
                Hindia Belanda membangun jalan pos Anyer-Panarukan. Di Jawa Barat,
                Jalan Daendels membentang dari Anyer-Serang-Jakarta hingga Batavia-
                Bogor-Cianjur-Bandung-Sumedang-Cirebon.        Sementara       untuk
                mengangkut hasil bumi di wilayah pegunungan dan pesisir, pada 1884
                dibangun rel  kereta  api Manggarai-Bogor-Cicalengka   dan Manggarai-
                                                                   1
                                                  2
                Kedung Gede-Bandung sejak 1887.
                        Bandung  dan  Bogor  dijadikan  kota  satelit  baru  pada 1920-an,
                lengkap  dengan  kantor-kantor  pemerintahan  dan  swasta,  pusat
                pertokoan,  hingga  sekolah  dan  perguruan  tinggi.  Untuk  memberikan
                otonomi  kepada  daerah  jajahan,  Pemerintah  Hindia  Belanda
                membentuk  Provinsie  West-Java  atau  Provinsi  Jawa  Barat  pada  1925
                                                       3
                berdasarkan Staatsblad 1925 nomor 378.
                        Sebagai ibu kota provinsi, Kota Bandung menjadi kota terbesar
                di Jawa Barat dan terbesar ketiga di seluruh Indonesia. Kota ini terletak
                di  daratan  berbentuk  mangkok  nasi  sekitar  2.400  kaki  di  atas
                permukaan  laut.  Bentuk  wilayahnya  oval  dengan  panjang  25  mil  dan
                lebar  10  mil,  dikelilingi  barisan  pegunungan  permai  yang  tingginya
                mencapai 7.500 kaki, dan dibelah oleh Sungai Citarum.
                                                                    4
                        Bandung  pun  menjadi  “gula”  bagi  para  “semut”  dari
                mancanegara  dan  kota-kota  lain  di  penjuru  nusantara. Bandung  yang




                126
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143